Minggu, 29 April 2012

visi dan misi ditjen MPDM

Visi dan Misi

Visi yang ditetapkan Departemen Pendidikan Nasional merupakan gambaran dan cerminan kondisi masa depan yang akan dicapai dan diarahkan secara konsisten, antisipatif, inovatif, serta produktif. Yaitu: ”Terwujudnya manusia Indonesia yang cerdas, produktif, dan berakhlak mulia ”.


Berdasarkan Visi tersebut maka rumusan visi Dirjen Mandikdasmen adalah

“terwujudnya institusi yang mampu manfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara optimal, sehingga mereka dapat mememiliki kesiapan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan hidup di tengah-tengah masyarakat secara produktif.”


Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang diemban adalah:
1. Menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar;
2. Mewujudkan sistem pendidikan efektif, efisien, dan bertanggung jawab;
3. Mewujudkan pendidikan nasional yang merata dan bermutu;




Visi dan misi tersebut mengandung makna agar pendidikan nasional dapat berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Senin, 23 April 2012

pemerintah diam,bibit untuk petani mahal

untuk beberapa hari ini,para petani yang ada di brebes mengeluh secara terus menerus. mereka tidak bisa menanam bawang merah karena harga bibit bawang merah melambung naek. harganya 1.500.000 se kwuintal. hal tersebut membuat banyak petani untuk mengundurkan minatnya untuk menanam bawang. melihat kenyataan apabila dihari panen harga bawang merah hanya 400.000 se kwintal,betapa besar pengorbanan yang harus dialami oleh petani bawang merah. musim ini banyak bawang merah yang mengalami pembusukan. hal tersebut karena curah hujan yang tinggi yang berada di kawasan brebes. banyak atap rumah yang kebocoran sehingga merembes sampai ke petarangan bawang merah.
tak dapat dipungkiri bahwa perhatian pemerintah dinasib rakyat masih sedikit. hal tersebut dapat dilihat ketika pemerintahh hanya diam saja melihat hal tersebut terjadi di masyarakat. jika kondisi tersebut terus terjadi,nasib petani semakin miskin. pemerintah seharusnya mampu mengendalikan harga bawang merah sehingga para petani nantinya mampu untuk tetap menanam.
yang jadi harapan adalah pemerintah memberikan sumbangan bibit kepada petani. jika hal tersebut dilakukan bagi pemerintah,paling tidak petani lebih terbantu dan bisa meminimalisir pengeluaran. bagi pemerintah yang membaca artikel ini silahkan menyumbang bantuan tersebut. saya bisa menjadi penengah ataupun penyalur. hub 081902904391.terimakasih,semoga mendapat bantuan

Kamis, 19 April 2012

Unsur-unsur penelitian kuantitatif

UNSUR-UNSUR PENELITIAN SURVAI



Ø Unsur-unsur ilmu yang digunakan dalam penelitian survai yaitu konsep, proposisi, teori, variabel, hipotesa dan definisi operasional.

Konsep yaitu istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak seperti kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.
Proposisi yaitu hubungan yang logis antara dua konsep.
Teori yaitu serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.
Variabel yaitu sesuatu yang mempunyai variasi nilai.
Hipotesa yaitu sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan karena ia merupakan instrumen kerja dari teori.
Definisi operasional yaitu unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.


Ø Penelitian survai terdiri dari dua tahap yakni :

Proses teoritisasi : tahap dimana dengan adanya pengetahuan tentang konsep, proposisi, dan teori sehingga peneliti dapat menyusun hubungan-hubungan teoritis secara baik.
Proses empirisasi : tahap dimana adanya pengetahuan tentang variabel, hipotesa dan definisi operasional yang diperlukan agar peneliti mempunyai gambaran yang jelas tentang data yang hendak dikumpulkannya dalam suatu penelitian. Tahap ini mencakup identifikasi variabel penelitian, perumusan hipotesa, penentuan definisi operasional, perumusan hipotesa statistic, penyusunan instrumen penelitian, dan penentuan sampel penelitian.





KONSEP
Ø Konsep yaitu istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak seperti kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep, peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan lainnya.

Ø Dalam penelitian akan ditemukan dua jenis konsep yaitu :

Konsep-konsep yang jelas hubungannya dengan fakta atau realitas yang mereka wakili.Contohnya : Salah satu contoh konsepnya adalah Meja. Arti konsep tersebut dapat diilustrasikan dengan menunjuk pada meja tertentu. Konsep meja digunakan sebagai abstraksi dari semua karakteristik meja yang dapat diamati secara langsung dan mudah diukur, yakni : mempunyai permukaan datar, memiliki kaki dan digunakan untuk aktivitas-aktivitas tertentu manusia.
Konsep-konsep yang lebih abstrak atau lebih kabur hubungannya dengan fakta atau realitas. Contohnya : ambivalensi fungsional, messianisme, kelompok etnis, kekerabatan, sosialisasi, sikap, kecerdasan, perilaku memilih, afiliasi partai politik, debirokratisasi, deregulasi dan birokrasi.

Ø Peranan konsep dalam penelitian sangat besar karena menghubungkan dunia teori dan dunia observasi, antara abstraksi dan realitas. Dalam penelitian sosial peranannya menjadi bertambah penting karena realitas sosial yang menjadi perhatian ilmu sosial banyak yang tidak ditangkap oleh panca indera manusia sehingga sering timbul masalah dalam pengukuran konsep tersebut. Untuk itu konsep perlu didefinisikan secara tepat sehingga tidak terjadi kesalahan pengukuran.


PROPOSISI
Ø Proposisi yaitu hubungan yang logis antara dua konsep. Untuk analisa yang sederhana, suatu realitas sosial dapat digambarkan sebagai satu proposisi tetapi dalam analisa yang lebih kompleks artinya realitas sosial sering digambarkan sebagai hubungan antar konsep atau proposisi.
Ø Ada beberapa contoh proposisi dalam penelitian sosial yaitu kebutuhan ekonomi yang mendesak, perpindahan penduduk dari desa asalnya dipengaruhi oleh hubungan sosial dan kekerabatan, pemilikan tanah, jaringan persahabatan dan persepsi tentang daerah tujuan.

Ø Dalam penelitian sosial dikenal dua tipe proposisi yakni aksioma atau postulat dan teorem.

Aksioma atau postulat adalah proposisi yang kebenarannya tidak dipertanyakan lagi oleh peneliti sehingga tidak perlu diuji dalam suatu penelitian.
Teorem adalah proposisi yang dideduksikan dari aksioma.



TEORI
Ø Teori yaitu serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.

Ø Menurut definisi, teori mengandung tiga hal yakni :

Teori adalah serangkaian proposisi antar konsep-konsep yang saling berhubungan.
Teori menerangkan secara sistematis suatu fenomena sosial dengan cara menentukan hubungan antar konsep.
Teori menerangkan fenomena tertentu dengan cara menentukan konsep mana yang berhubungan dengan konsep lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya.



VARIABEL
Ø Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, mereka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel yaitu sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Caranya adalah dengan memilih dimensi tertentu konsep yang mempunyai variasi nilai.

Ø Dalam penelitian sosial dikenal dua bentuk variabel yakni variabel kategorika (categorical variables) dan variabel bersambungan (continous variables).
1. Variabel kategorika (categorical variables) adalah variabel yang membagi responden menjadi dua kategori atau beberapa kategori.
a. Variabel dikotomi yaitu variabel yang terdiri dari dua kategori.
Contohnya : Jenis kelamin (pria/wanita), status perkawinan (kawin/tidak kawin), status pekerjaan (bekerja/tidak bekerja) dan penggunaan kontrasepsi (pakai/tidak pakai).
b. Variabel politomi yaitu variabel yang memiliki banyak kategori.
Contohnya : Jenis pendidikan, jenis pekerjaan dan agama.
2.2. Variabel bersambungan (continous variables) adalah variabel yang nilai-nilainya merupakan suatu skal, baik bersifat ordinal maupun rasio.
Contohnya : umur, jumlah pendapatan, jumlah pengeluaran rumah tangga, tingkat efektivitas, tingkat prevalensi kontrasepsi modern, tingkat sentuhan media massa, dan tingkat kriminalitas.


HIPOTESA
Ø Hipotesa adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak dapat ditinggalkan karena merupakan instrumen kerja dari teori. Sebagai hasil deduksi dari teori atau proposisi, hipotesa lebih spesifik sifatnya sehingga lebih siap untuk diuji secara empiris. Misalnya, jika ingin menerangkan mengapa perbedaan hasil belajar diantara siswa yang aktif dalam kegiatan OSIS dengan yang tidak, maka hipotesa itu dapat disusun seperti “Siswa yang aktif dalam kegiatan OSIS memperoleh hasil belajar yang lebih rendah dibanding siswa yang tidak aktif dalam kegiatan OSIS”. Untuk itu, kita memerlukan teori yang menyatakan bahwa siswa yang kurang waktu belajarnya memperoleh hasil belajar yang kurang juga.
Ø Suatu hipotesa selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan antara dua variabel atau lebih dan juga dinyatakan secara deklaratif. Pernyataan deklaratif yang dimaksud di sini adalah pernyataan yang dapat menyatakan arah hubungan di antara variabel-variabel yang dimasalahkan keterhubungannya (directional hyphotesis). Misalnya, para siswa yang aktif dalam kegiatan OSIS mempunyai hasil belajar yang lebih rendah dibanding siswa yang tidak aktif dalam kegiatan OSIS. Pernyataan deklaratif dalam rumusan suatu hipotesis penelitian juga dapat dilakukan dengan “tidak menyatakan arah hubungan” di antara variabel yang dipermasalahkan keterhubungannya (non-directional hyphotesis), misalnya ada perbedaan hasil belajar siswa yang aktif dalam kegiatan OSIS dengan yang tidak aktif. Hubungan tersebut dapat dirumuskan baik secara eksplisit maupun implisit. Pada contoh di atas, hipotesa tersebut menunjukkan hubungan antara dua variabel, yakni 1. variabel terpengaruh, hasil belajar; dan 2. variabel pengaruh, siswa aktif di OSIS sibuk.
Ø Ciri utama dari variabel yang baik dalah kesederhanaan dalam perumusan, penggunaan variabel-variabel yang tegas, berbentuk sedemikian sehingga kebenarannya dapat diuji oleh peneliti lain. Adapun sumber dari hipotesa ini dapat diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan dugaan peneliti itu sendiri, hasil-hasil dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, serta teori-teori yang sudah terbentuk.
Ø Hipotesa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu hipotesa kerja dan hipotesa penguji. Hipotesa kerja adalah suatu ide atau tanggapan mengenai langkah-langkah kemudian yang bermanfaat untuk dilakukan. Hipotesa kerja merumuskan suatu tanggapan mengenai arah penelitian dan bukan mengenai hasil penelitian. Kalau penelitian suatu sudah lebih maju, tanggapan yang lebih tegas dapat muncul mengenai penyelesaian masalah yang diteliti. Tanggapan inilah yang kita sangka mungkin memberi jawaban yang tepat mengenai persoalan kita dan kita menentukan langkah-langkah yang dapat dapat menguji tanggapan itu. Hal inilah yang dinamakan hipotesa penguji.


DEFINISI OPERASIONAL
Ø Definisi operasional yaitu unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.

Ø Ada beberapa contoh yang menunjukkan beberapa definisi operasional yang sering digunakan dalam penelitian sosial yakni “Tingkat kecerdasan seseorang ditunjukkan oleh skor yang diperoleh dari Tes kecerdasan” . “Fertilitas seorang wanita adalah jumlah kelahiran hidup selama masa reproduksinya”.


Sumber :
Singarimbun, Masri dkk. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES & Anggota IKAPI.
http://monaliasakwati.blogspot.com/2011/10/unsur-unsur-penelitian-survai.html

rancangan penelitian non eksperimen

McMillan dan Schumacher memulai dengan membedakan penelitian antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realita bersifat tunggal, fixed (tidak berubah), stabil, lepas dari kepercayaan, dan perasaan-perasaa individual. Realita terdiri atas bagian dan unsur yang terpisah satu sama lain dan dapat diukur dengan menggunakan instrumen.
Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur, dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukkan ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental, yaitu metode: deskriptif, survai, ex-post facto, komparatif, korelasional, dan penelitian tindakan. Beberapa metode penelitian yang biasa dipakai dalam penelitian pendidikan berdasarkan pendekatannya yang termasuk dalam kelompok metode penelitian kuantititaif noneksperimental, meliputi:

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian deskriptif, tidak hanya dapat mendeskripsikan sesuatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Dalam penelitian perkembangan ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu, dan ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu.

Contoh :
Penelitian longitudinal dalam perkembangan kemampuan berbahasa meneliti perkembangan tersebut dimulai dari masa bayi sampai dengan dewasa awal. Dalam penelitian cross sectional, meneliti perkembangan kemampuan berbahasa pada masing-masing tahap, umpamanya masa: bayi, anak kecil, anak sekolah, remaja, dan dewasa awal dilakukan pada saat bersamaan, tetapi subyeknya berbeda.

b. Penelitian Survai
Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Ada tiga karakteristik utama dari survai : (1) informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti: kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi, (2) informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis walaupun bisa juga lisan) dari suatu populasi, (3) informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.
Tujuan utama survai adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi. Pada dasarnya yang ingin dicari peneliti adalah bagaimana anggota dari suatu populasi tersebar dalam satu atau lebih variabel, seperti usia, etnis, jenis kelamin, agama, dll. Seperti halnya metode deskriptif, survai juga ada yang bersifat longitudinal dan juga cross sectional. Survai longitudinal digunakan untuk mengumpulkan informasi/perubahan yang berlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang. Cross sectional mengumpulkan informasi dalam satu periode waktu tertentu yang relatif lebih pendek.

c. Penelitian Ex-post Facto

Penelitian Ex post fakto (expost facto research) meneliti hubungan sebab- akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (sengaja dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Adanya hubungan sebab-akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa sesuatu variabel disebabkan atau dilatarbelakangi oleh variabel tertentu atau mengakibatkan variabel tertentu. Misalnya pelatihan meningkatkan pengetahuan atau kemampuan para peserta tentang gizi yang cukup pada waktu ibu hamil akan menyebabkan bayi sehat, atau koperasi yang sehat dapat meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.
Penelitian ekspos fakto mirip dengan penelitian eksperimental, tetapi tidak ada pengontrolan variabel, dan biasanya juga tidak ada pra tes. Penelitian ini dapat dilakukan dengan baik, dengan menggunakan kelompok pembanding. Kelompok pembanding dipilih yang memiliki karakteristik yang sama tetapi melakukan kegiatan, program, atau mengalami kejadian yang berbeda.

d. Penelitian Komparatif

Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Dalam penelitian inipun tidak ada pengontrolan variabel, maupun manipulasi/perlakuan dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alamiah, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrument yang bersifat mengukur. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan di antara variabel-variabel yang diteliti. Penelitian komparatif juga dapat memberikan hasil yang dapat dipercaya, selain karena menggunakan instrumen yang sudah diuji, juga karena kelompok- kelompok yang dibandingkan memiliki karakteristik yang sama atau hampir sama.
e. Penelitian Korelasional

Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik. Adanya korelasi antara dua variabel atau lebih, tidak berarti adanya pengaruh atau hubungan sebab-akibat dari suatu variabel terhadap variabel lainnya. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel lainnya. Korelasi negatif berarti nilai yang tinggi dalam satu variabel berhubungan dengan nilai yang rendah dalam variabel lain.


4) Analisis Data Sekunder (http://asamba.blogspot.com/2007/05/analisis-data-sekunder.html)
Analisis data sekunder merupakan analisis data survei yang telah tersedia. Analisis ini mencakup interpretasi, kesimpulan atau tambahan pengetahuan dalam bentuk lain. Semua itu ditunjukkan melalui hasil penelitian pertama secara menyeluruh. Analisis bentuk ini merupakan analisis ulang (re-analysis) dalam bentuk atau sudut pandang berbeda dari laporan pertama (Thomas 1996, 42). Hasil dari penelitian pertama itu disaring melalui pengertian peneliti kedua, tergantung dari konteks dan situasi sosialnya.
Dari data sekunder didapat dua manfaat yang menyertainya. Penelitian sekunder dapat menjadi alternatif untuk mendapat jawaban yang tidak didapat dari penelitian primer. Dari data sekunder peneliti juga mendapat manfaat dengan menjadikanya alat komparasi dengan data yang telah ada untuk mencari perbedaan dengan temuan yang baru.
Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber yang mudah diakses, seperti perpustakaan. Bentuknya juga beragam, dari bentuk dokumentasi seperti surat, kontrak, dan memo. Peneliti juga bisa menggunakan jasa penyedia info dan CD ROM. Namun, yang perlu diperhatikan adalah terkadang data sekunder in bersifat subyektif dan memihak, tergantung penyedianya. Kent memaparkan bahwa setidaknya ada empat tipe berbeda dari data sekunder:
1. jurnal, artikel, buku dan koran yang dipublikasikan.
2. data statistik dari pemerintah atau sumber lain.
3. data dari rumah produksi, penelitian pasar atau iklan.
4. data hasil dari operasional sehari-hari.
Keuntungan yang didapat dari penggunaan data sekunder antara lain: (1) peneliti baru mendapat info setelah penelitian usai sehingga data didapat menyeluruh, tidak setengah-setengah; (2) bukan hanya jadi alternatif sumber bahan, tetapi dapat juga menjadi sumber data utama; (3) data jenis ini dapat memberi data dengan kualitas lebih tinggi dengan mengusulkan hipotesis, formulasi masalah dan metode penelitian yang sebaiknya dilakukan; (4) data sekunder telah melalui proses analisis yang baik.
Selain empat keuntungan di atas, peneliti pengguna data sekunder hendaknya juga perlu memerhatikan beberapa kelemahannya seperti: (1) data yang terkadang bias dan tidak sesuai dengan tujuan penelitian yang spesifik, (2) data terlampau luas sehingga bisa terjadi misinterpretasi, (3) biasanya tidak up to date sehingga kadang perlu analisis ulang dengan tambahan data tertentu, (4) data lama inilah yang terkadang dapat mengurangi validitasnya.
Kesimpulannya, penggunaan data sekunder dalam penelitian bisa menjadi pilihan. Selain kemudahan akses sehingga dapat menghemat waktu dan biaya, data jenis ini juga cukup memadai bagi penelitian oleh mahasiswa. Namun, yang perlu dijadikan catatan adalah bahwa data sekunder cenderung bias sehingga tidak akurat atau tidak sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Tetapi, secara keseluruhan penggunaan data sekunder lebih banyak keuntungannya sehingga tak heran jika data ini banyak dipakai.

referensi:

http://erispendas.blogspot.com/2011/10/beberapa-rancangan-penelitian-non.html

desain penelitian eksperimen

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN

MENGENAL METODE PENELITIAN EKSPERIMEN
Oleh: Hayatuddin Fataruba

Metode eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan memiliki ciri khas tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol. Dalam bidang sains, penelitian-penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat. Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang merupakan salah satu karakteristik yang membedakan penelitian eksperimental dari penelitian-penelitian lain.
Wiersma (1991) dalam Emzir (2009) mendefinisikan eksperimen sebagai suatu situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variabel bebas, yang disebut sebagai variabel eksperimental, sengaja dimanipulasi oleh peneliti.
Arikunto (2006) mendefinisikan eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.
A.Karakteristik Penelitian
Ada tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian eksperimental:
1.Manipulasi, dimana peneliti menjadikan salah satu dari sekian variabel bebas untuk menjadi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti, sehingga variabel lain dipakai sebagai pembanding yang bisa membedakan antara yang memperoleh perlakuan/manipulasi dengan yang tidak memperoleh perlakuan/manipulasi.
2.Pengendalian, dimana peneliti menginginkan variabel yang diukur itu mengalami kesamaan sesuai dengan keinginan peneliti dengan menambahkan faktor lain ke dalam variabel atau membuang faktor lain yang tidak diinginkan peneliti dari variabel.
3.Pengamatan, dimana peneliti melakukan suatu kegiatan mengamati untuk mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel (bebas) yang telah dilakukannya terhadap variabel lain (terikat) dalam penelitian eksperimental yang dilakukannya.

B.Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian eksperimental pada dasarnya sama dengan penelitian lain, yakni; memilih dan merumuskan masalah, memilih subyek dan instrumen pengukuran, memilih desain penelitian, melaksanakan prosedur, menganalisis data, dan merumuskan kesimpulan.
C.Validitas
Suatu eksperimen dikatakan valid jika hasil yang diperoleh hanya disebabkan oleh variabel bebas yang dimanipulasi, dan jika hasil tersebut dapat digeneralisasikan pada situasi di luar setting eksperimental (Emzir:2009) Sehingga ada dua kondisi yang harus diterima yakni faktor internal dan eksternal.
1.Validitas Internal

Validitas ini mengacu pada kondisi bahwa perbedaan yang diamati pada variabel bebas adalah suatu hasil langsung dari variabel beas yang dimanipulasi dan bukan dari variabel lain. Campbel dan Stanley (dalam Gay:1981) sebagaimana dikutip Emzir (2009) mengidentifikasi delapan ancaman utama terhadap validitas internal, antara lain:
•Historis, dimana munculnya suatu kejadian yang bukan bagian dari perlakuan dalam eksperimen yang dilakukan, tetapi mempengaruhi model, karakter, dan penampilan variabel bebas.
•Maturasi, dimana terjadi perubahan fisik atau mental peneliti atau obyek yang diteliti yang mungkin muncul selama suatu periode tertentu yang mempengaruhi proses pengukuran dalam penelitian.
•Testing, dimana sering terjadi ketidak efektifan suatu penelitian yang menggunakan metode test karena suatu kegiatan test yang dilakukan dengan menggunakan pra test dan post test, apalagi dengan rentang waktu yang cukup panjang, dan terkadang nilai pra test dan post test yang sama.
•Instrumentasi, instrumentasi sering muncul karena kurang konsistensinya instrumen pengukuran yang mungkin menghasilkan penilaian performansi yang tidak valid. Dimana jika dua test berbeda digunakan untuk pratest dan postest, dan test-test tersebut tidak sama tingkat kesulitannya, maka instrumentasi dapat muncul.
•Regresi Statistik, dimana regresi statistik ini sering muncul bila subyek dipilih berdasarkan skor ekstrem dan mengacu pada kecenderungan subyektif yang memiliki skor yang paling tinggi pada pratest ke skor yang lebih rendah pada postes, begitupun sebaliknya.
•Seleksi subyek yang berbeda, dimana biasanya muncul bila kelompok yang ada digunakan dan mengacu pada fakta bahwa kelompok tersebut mungkin berbeda sebelum kegiatan penelitian dimulai.
•Mortalitas, dimana sering terjadi bahwa subyek yang terkadang drop out dari lingkup penelitian dan memiliki karakteristik kuat yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
•Interaksi seleksi Maturasi, dimana satu kelompok akan termaturasi dengan hasil kelompok lain tanpa melalui perlakuan.

2.Validitas Eksternal

Validitas ini mengacu pada kemampuan generalisasi suatu penelitian. Dimana dibutuhkan kemampuan suatu sampel populasi yang benar-benar bisa digeneralisasikan ke populasi yang lain pada waktu dan kondisi yang lain.
Campbell dan Stanley dalam Gay (1981) yang dikutip Emzir (2009) mengidentifikasi beberapa ancaman terhadap validitas eksternal, diantaranya:
•Interaksi Prates-Perlakuan, dimana biasanya sering muncul bila respons subjek berbeda pada setiap perlakuan karena mengikuti prates.
•Interaksi Seleksi-Perlakuan, dimana akibat yang muncul bila subjek tidak dipilih secara acak sehingga seleksi subjek yang berbeda diasosiasikan dengan ketidakvalidan internal.
•Spesifisitas Variabel, adalah suatu ancaman terhadap yang tidak mengindahkan generalisabilitas dari desain eksperimental yang digunakan.
•Pengaturan Reaktif, mengacu pada faktor-faktor yang diasosiasikan dengan cara bagaimana penelitian dilakukan dan perasaan serta sikap subjek yang dilibatkan.
•Interferensi Perlakuan Jamak, biasanya sering muncul bila subjek yang sama menerima lebih dari satu perlakuan dalam pergantian.
•Kontaminasi dan Bias Pelaku Eksperimen, sering muncul bila keakraban subjek dan peneliti mempengaruhi hasil penelitian.

D.Desain Penelitian Eksperimental

1.Pengontrolan Variabel Luar
2.Pemadanan, yaitu suatu teknik untuk penyamaan kelompok pada satu atau lebih variabel yang telah diidentifikasi peneliti sebagai berhubungan dengan performansi pada variabel terikat (Emzir:2009)
3.Perbandingan Kelompok atau Subkelompok Homogen
4.Penggunaan Subjek sebagai pengendalian diri mereka sendiri
5.Analisis Kovarian, yaitu suatu metode statistik untuk penyamaan kelompok yang dibentuk secara random pada satu atau lebih variabel terkontrol.

E.Jenis-Jenis Desain Penelitian Eksperimental
Wiersma (1991) dalam Emzir (2009) mengemukakan kriteria-kriteria untuk suatu desain penelitian eksperimental yang baik, diantaranya;
•Kontrol eksperimental yang memadai
•Mengurangi artifisialitas (dalam merealisasikan suatu hasil eksperimen ke non-eksperimen)
•Dasar untuk perbandingan dalam menentukan apakah terdapat pengaruh atau tidak
•Informasi yang memadai dari data yang akan diambil untuk memutuskan hipotesis
•Data yang diambil tidak terkontaminasi dan memadai dan mencerminkan pengaruh

Tidak mencampurkan variabel yang relevan agar variabel lain tidak mempengaruhi
•Keterwakilan dengan menggunakan randomisasi aspek-aspek yang akan diukur
•Kecermatan terhadap karakteristik desain yang akan dilakukan
Dengan demikian maka suatu desain eksperimental yang dipilih oleh peneliti membutuhkan perluasan terutama pada prosedur dari setiap penelitian yang akan dilakukan. Emzir (2009) mengklasifikasikan desain eksperimental dalam dua kategori yakni:
1.Desain Variabel Tunggal, yang melibatkan satu variabel bebas (yang dimanipulasi) yang terdiri atas;
•Pra-Experimental Designs (non-designs)

Dikatakan pre-experimental design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Hal ini disebabkan karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat (dependen). Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat (dependen) itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel bebas (independen). Hal ini bisa saja terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak (random). Bentuk pra-experimental designs antara lain:

a.One-Shot Case Study (Studi Kasus Satu Tembakan)
Dimana dalam desain penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi treatment (perlakuan) dan selanjutnya diobservasi hasilnya (treatment adalah sebagai variabel independen dan hasil adalah sebagai variabel dependen). Dalam eksperimen ini subjek disajikan dengan beberapa jenis perlakuan lalu diukur hasilnya.
b.One Group Pretest-Posttest Design (Satu Kelompok Prates-Postes)
Kalau pada desain “a” tidak ada pretest, maka pada desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
c.Intact-Group Comparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua yaitu; setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan).

•True Experimental Design

Dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random. Desain true experimental terbagi atas :

a.Posstest-Only Control Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.
b. Pretest-Posttest Control Group Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak/random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
c.The Solomon Four-Group Design
Dalam desain ini, dimana salah satu dari empat kelompok dipilih secara random. Dua kelompok diberi pratest dan dua kelompok tidak. Kemudian satu dari kelompok pratest dan satu dari kelompok nonpratest diberi perlakuan eksperimen, setelah itu keempat kelompok ini diberi posttest.

•Quasi Experimental Design

Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan experimen. Walaupun demikian, desain ini lebih baik dari pre-experimental design. Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit medapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.
Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen misalnya, sering tidak mungkin menggunakan sebagian para karyawannya untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang lain tidak. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan desain Quasi Experimental.
Desain eksperimen model ini diantarnya sebagai berikut:

a.Time Series Design
Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan keadaan kelompok dapay diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment/perlakuan. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.
b.Nonequivalent Control Group Design
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
Dalam desain ini, baik kelompok eksperimental maupun kelompok kontrol dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Dua kelompok yang ada diberi pretes, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan postes.
c.Conterbalanced Design
Desain ini semua kelompok menerima semua perlakuan, hanya dalam urutan perlakuan yang berbeda-beda, dan dilakukan secara random.

2.Desain Faktorial, yang melibatkan dua atau lebih variabel bebas (sekurang-kurangnya satu yang dimanipulasi).
Desain faktorial secara mendasar menghasilkan ketelitian desain true-eksperimental dan membolehkan penyelidikan terhadap dua atau lebih variabel, secara individual dan dalam interaksi satu sama lain.
Tujuan dari desain ini adalah untuk menentukan apakah efek suatu variabel eksperimental dapat digeneralisasikan lewat semua level dari suatu variabel kontrol atau apakah efek suatu variabel eksperimen tersebut khusus untuk level khusus dari variabel kontrol, selain itu juga dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan yang tidak dapat dilakukan oleh desain eksperimental variabel tunggal.

Daftar Pustaka

1.Arikunto, Suharsimi : Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta: 2006.
2.Domu, Ichdar : Bahan Kuliah Metodologi Penelitian, Program Studi Manajemen Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Negeri Manado: 2009.
3.Emzir : Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif, Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2009.
4.Sugiyono : Metodologi Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung: 2009.

rancangan penelitian

III. RANCANGAN PENELITIAN

Banyak definisi yang dikemukakan berkenaan dengan rancangan penelitian atau research design, namun apa pun bunyi definisi tersebut, rancangan penelitian pada dasarnya merupakan “blueprint” yang menjelaskan setiap prosedur penelitian mulai dari tujuan penelitian sampai dengan analisis data. Komponen yang umumnya teradap dalam rancangan penelitian adalah :

1. Tujuan penelitian
2. Jenis penelitian yang akan digunakan
3. Unit analisis atau populasi penelitian
4. Rentang waktu dan tempat penelitian dilakukan
5. Teknik pengambilan sampel
6. Teknik pengumpulan data
7. Definisi operasional variabel penelitian
8. Pengukuran
9. Teknik analisis data.
10. Instrumen pencarian data (mis. Kuesioner)

Pertama : Tujuan Penelitian
Yang dimaksud dengan tujuan penelitian adalah hasil akhir penelitian itu sendiri. Fungsi tujuan penelitian, di samping untuk mengarahkan proses penelitian, juga dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan penelitian. Tujuan penelitian dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan penelitian (research questions) dan atau juga hipotesis penelitian

Kedua : Jenis penelitian yang akan diaplikasikan
Beberapa jenis penelitian yang banyak dipakai dalam ilmu administrasi atau manajemen adalah penelitian deskriptif, korelasional, eksperimental. Penelitian deskriptif bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diteliti secara apa adanya, namun lengkap dan rinci. Satu contoh yang banyak dari penelitian deskriptif adalah penilaian sikap atau pendapat dari individual, organisasi, peristiwa, atau prosedur kerja. Beberapa contoh pertanyaan penelitian yang dicoba ditemukan jawabannya melalui penelitian deskriptif adalah sebagi berikut :
• Bagaimana manajer menghabiskan waktu kerjanya?
• Bagaimana sikap pegawai terhadap jadwal kerja “flex-time”?
• Bagaimana organisasi melakukan proses seleksi pegawai ?
• Bagaimana koordinasi kerja antar bagian dalam organisasi?

Ketiga : Unit analisis atau populasi penelitian
Individual. Misalnya ingin mengetahui kepuasan pegawai, maka unit analisisnya adalah individu-individu pegawai.
Kelompok. Misalnya ingin mengetahui kinerja antar departemen atau gugus kendali mutu, maka unit analisisnya adalah kelompok.
Organisasi. Misalnya ingin mengukur kualitas pelayanan kantor X, maka unit analisisnya adalah organisasi.
Benda. Misalnya menilai kualitas susu bubuk untuk bayi, maka unit analisis- nya adalah produk, berupa susu bayi.

Keempat : Rentang waktu penelitian
1. One shot or Cross section studies, data dikumpulkan hanya sekali.
2. Longitudinal studies, data dikumpulkan dalam beberapa periode waktu tertentu. Misalnya untuk meneliti disiplin pegawai, peneliti mengamati perilaku pegawai selama enam bulan

Kelima : Teknik pengambilan sampel
Secara umum ada dua teknik, yaitu sampling probabilistik dan nonproba-bilistik, atau acak dan non-acak. Dalam sampel acak antara lain terdapat simple random sampling, stratified random sampling, area sampling, cluster sampling, systematic sampling. Dalam nonprobabilistic sampling antara lain terdapat accidental sampling, convienience sampling, snow-ball sampling, purposive sampling. Kesemua teknik tersebut dibahas secara lebih mendalam dalam teknik sampling.

Keenam : Teknik Pengumpulan data
Kita mengenal beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Sebuah penelitian bisa hanya menggantungkan pada satu cara pengumpulan data, tetapi bisa juga mengkombinasikannya. Misalnya, untuk mencari data dari variable motivasi kerja menggunakan kuesioner, sedangkan untuk mencari data pendapatan, gaji, atau upah, menggunakan teknik observasi.

Ketujuh : Definisi operasional variabel penelitian
Bagi penelitian kuantitatif, langkah ini mutlak dilakukan. Yang dimaksud dengan definisi operasional variabel adalah upaya untuk mengurangi keabstrakan konsep atau variabel penelitian, sehingga bisa dilakukan pengukuran. Beberapa peneliti menggunakan istilah indikator. Misalnya, untuk mengukur disiplin pegawai, maka dihitung frekuensi ketepatan masuk kerja, kepatuhan pada peraturan, dlsb. Untuk mengetahui produktivitas, dihitung perbandingan antara hasil herja dengan waktu kerja.

Kedelapan : Pengukuran variabel penelitian
Jenis skala pengukuran untuk setiap variabel penelitian perlu diketahui dengan benar. Hal ini berguna untuk menetapkan rumus atau perhitungan-perhitungan statistik. Misalnya, untuk variabel yang berskala nominal tidak mungkin dihitung rata-ratanya. Skala pengukuran yang ada adalah nominal, ordinal, interval, dan rasio.

Kesembilan : Teknik analisis data
Sebelum data dianalisis, diolah terlebih dahulu. Maka dikenal proses editing, coding, master table, dan lain-lainnya. Analisis data mencakup kegiatan mengukur reliabilitas dan validitas, mean, deviasi standar, korelasi, distribusi frekuensi, uji hipotesis, dan lain sebagainya.

Kesepuluh : Instrumen Pencarian Data
Ada beberapa alat yang dikenal sebagai alat pengambil data dalam penelitian sosial / bisnis. Alat-alat tersebut mencakup wawancara, kuesioner atau angket, observasi, dan studi dokumentasi


Contoh Rancangan Penelitian

Komitmen Organisasional Pegawai Organisasi “X”

Kerangka Teoritis
Variabel utama penelitian ini adalah komitmen pada organisasi (organizational commitment.) Lima variabel independen yang digunakan untuk mencoba menjelaskan variasi komitmen pegawai pada organisasi adalah usia, kesempatan untuk maju, kepuasan kerja, lama kerja, dan jenis kelamin.
Makin besar kesempatan untuk maju, makin tinggi pula tingkat komiten pegawai pada organisasi. Ketika pegawai mengetahui bahwa mereka bisa berkembang dalam suatu organisasi, maka komitmennya untuk tetap tinggal bersama organisasi bisa diharapkan tinggi. Jika, ternyata kesempatan untuk maju dipandang kurang mendapat perhatian dari organisasi, maka mereka cenderung untuk mencari organisasi lain yang mampu menawarkan kesempatan berkembang bagi dirinya. Demikian pula, jika pegawai mempunyai kepuasan kerja yang tinggi, mereka juga cenderung mempunyai komitmen yang tinggi pula pada organisasi, dibanding dengan pegawai yang kepuasan kerjanya rendah. Lama kerja dalam suatu organisasi punya hubungan pula dengan komitmen pada organisasi. Makin lama mereka bekerja dalam suatu organisasi, makin tinggi pula tingkat komitmennya pada organisasi. Ketika seseorang tinggal lama dalam suatu organisasi mereka cenderung membentuk kedekatannya dengan tempat, rekan kerja, pelanggan, dan hal-hal lainnya, hal-hal tersebut membuat mereka menjadi enggan untuk meninggalkan organisasi untuk bergabung dengan organisasi lainnya. Keterlibatan dan loyalitas mereka kepada organisasi menyebabkan mereka kurang mempunyai keinginan untuk keluar, oleh karena itu komitmen organisasional pegawai yang belum lama bekerja pada organisasi cenderung lebih rendah.
Di samping hal-hal tersebut, usia juga berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Pegawai yang berusia lebih tua cenderung lebih mempunyai rasa keterikatan atau komitmen pada organisasi dibanding dengan yang berusia muda. Hal ini bukan saja disebabkan karemna lebih lama tinggal di organisasi, tetapi dengan usia tuanya tersebut, makin sedikit kesempatan pegawai untuk menemukan pekerjaan di tempat lain, sehingga meningkatkan loyalitas mereka pada organisasi. Demikian pula, pegawai wanita mempunyai tingkat komitmen pada organisasi lebih baik dibanding dengan pegawai laki-laki, khususnya pada pegawai wanita yang menikah. Hal ini bisa terjadi disebabkan karena pegawai tersebut merasa bahwa tanggung jawab rumah tangganya ada di tangan suami mereka, sehingga gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi bukanlah sesuatu yang sangat penting bagi dirinya.

Tujuan Penelitian adalah menguji hipotesis di bawah ini :
Dari kerangka teoritis yang telah diuraikan, lima hipotesis dikembangkan dalam penelitian ini :
1. Makin tua usia pegawai, makin tinggi komitmen pada organisasi
2. Jika pegawai mempunyai sikap positif terhadap kebijaksanaan organisasi dalam memberikan kesempatan untuk maju bagi mereka, maka komitmen pada organisasi akan makin tinggi.
3. Ada hubungan positif di antara komitmen pada organisasi dengan lama kerja
4. Pegawai wanita mempunyai komitmen lebih tinggi pada organisasi dibanding dengan pegawai pria.
5. Ada hubungan positif di antara kepuasan kerja pegawai dengan komitmen pada organisasi.

Model Penelitian :











Metode Penelitian :

a. Jenis Penelitian : Karena tujuan penelitian adalah ingin mengetahui hubungan-hubungan di antara beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen, maka jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian korelasional.
b. Unit Analisis : Karena peneliti tertarik pada tingkatan komitmen pada organisasi para pegawai, maka unit analisis proyek penelitian ini adalah setiap individu pegawai.
c. Populasi dan sampel : Populasi penelitian adalah seluruh pegawai yang bekerja di organisasi “X”. Karena penelitiannya masih bersifat eksploratif, maka sampel ditarik dengan teknik convenience sampling.
d. Teknik Pengambilan data : Data diambil dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner), disebarkan di kalangan pegawai di organisasi “X”.

Operasionalisasi beberapa variabel
1. Komitmen pada organisasi : Komitmen atau keterikatan pada organisasi didefinisikan sebagai keinginan pegawai untuk tetap tinggal, setia pada organisasi. Makin besar keinginannya untuk tetap tinggal di organisasi “X”, makin tinggi tingkat komitmetnya. Skala pengukuran yang dipakai adalah skala Likert . Jumlah pernyataan 4.
2. Kesempatan untuk maju : Yang dimaksud dengan kesempatan untuk maju adalah sikap pegawai atas kebijakan organisasi dalam memberikan kesempatan maju bagi dirinya. Makin positif sikap, makin baik organisasi memberikan kesempatan untuk maju bagi pegawainya. Skala yang dipakai adalah skala Likert . Jumlah pernyataan 3.
3. Kepuasan kerja : Konsep kepuasan kerja yang digunakan mengacu pada Job Descriptive Index, yang terdiri atas sikap terhadap (1) gaji yang diterima, (2) rekan kerjanya, (3) atasannya, dan (4) pekerjaan yang dilakukannya. Skala Likert masih tetap dipakai untuk memperoleh data ini. Makin positif sikap pegawai terhadap keempat dimensi tersebut, makin tinggi pula tingkat kepuasan pegawai. Jumlah pernyataan untuk masing-masing dimensi 2. Jadi jumlahnya 8

Kuesioner
Kepada Yth Bapak/Ibu Pegawai organisasi “X”
Dengan hormat,
Kami, mahasiswa ……. sedang mengambil mata kuliah Praktek Penelitian. Sebagai salah satu tugas akhir mata kuliah tersebut adalah melaksanakan satu proyek penelitian tentang komitmen pegawai pada organisasi. Untuk maksud tersebut, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner di bawah ini. Atas kesediaan Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
1. Jenis Kelamin : L / P
2. Usia : ………………..
3. Lama bekerja di organisasi “X” : ………... tahun
4. Unit Kerja : ……………………
Bubuhkan tanda “X” pada kolom jawaban Anda

No.
Urut
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
1 Tugas Anda tidak membosankan
2 Tugas yang dilakukan sesuai dengan kemampuan Anda
3 Rekan kerja Anda mau bekerjasama
4 Anda mudah memperoleh pertolongan dari rekan kerja .
5 Atasan Anda bertindak adil
6 Anda mudah berkomunikasi dengan atasan
7 Gaji yang diterima mencukupi kebutuhan Anda
8 Gaji yang diterima sesuai dengan tenaga/waktu yang Anda keluarkan
9 Organisasi memberikan kesempatan untuk maju bagi setiap pegawai.
10 Anda merasa prosedur promosi terlampau berbelit-belit.
11 Setiap pegawai diberi kesempatan sama untuk mencapai posisi puncak dalam organisasi ini
12 Jika ada tawaran pekerjaan tetap dari luar organisasi dengan imbalan lebih besar, anda cenderung menerimanya.
13 Jika ada tawaran pekerjaan isidental (sekali-kali), dengan imbalan yang menarik, anda cenderung menerimanya walau harus menyita jam kerja anda.
14 Apapun bentuk tawaran pekerjaan dan imbalan yang datangnya dari luar, anda tidak akan menerimanya kalau harus dilakukan di dalam jam kerja
15 Anda merasa betah menjadi pegawai di organisasi ini.

proses penelitian kuantitatif

PROSES PENELITIAN KUANTITATIF (Materi V)

Walaupun masing-masing peneliti mendefinisikan proses penelitian kuantitatif melalui aktivitas yang berbeda-beda, tetapi secara substansi proses penelitian tersebut terdiri dari aktivitas yang berurutan (Burhan Bungin; 2005), yaitu sebagai berikut :

Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti. Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi pusat perhatian peneliti dan kemudian peneliti mendefinisikan serta menformulasikan masalah penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah dimengerti.

Mendesain model penelitian dan paramater penelitian. Setelah masalah penelitian diformulasikan maka peneliti mendesain rancangan penelitian, baik desain model maupun penentuan parameter penelitian, yang akan menuntun pelaksanaan penelitian mulai awal sampai akhir penelitian.

Mendesain instrumen pengumulan data penelitian. Agar dapat melakukan pengumpulan data penelitian yag sesuai dengan tujuan penelitian, maka desain instrumen pengumpulan data menjadi alat perekam data yang sangat penting di lapangan.

Mengumpulkan data penelitian dari lapangan.

Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang dikumpulkan dari lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.

Mendesain laporan hasil penelitian. Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui oleh masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian.

Menurut Hasan Suryono (1997) proses penelitian kuantitatif dengan ciri-ciri pokok sebagai berikut :

Cara samplingnya berlandaskan pada asas random.

Instrumen sudah dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal pakai.

Jenis data yang diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian besar berupa angka atau yang diangkakan.

Teknik pengumpulan datanya memungkinkan diperoleh data dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang relatif singkat.

Teknik analisis yang dominan adalah teknik statistik.

Sifat dasar analisis penelitian deduktif dan sifat penyimpulan mengarah ke generalisasi.

Menurut Husein Umar (1999) langkah penelitian ilmiah dengan menggunakan proses penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut :

Mendefinisikan dan merumuskan masalah, yaitu masalah yang dihadapi harus dirumuskan dengan jelas, misalnya dengan 5 W dan 1 H (what, why, where, who, when dan how)

Studi Pustaka, mencari acuan teori yang relevan dengan permasalahan dan juga diperlukan jurnal atau penelitian yang relevan

Memformulasikan Hipotesis yang diajukan

Menentukan Model, sebagai penyerdahaan untuk dapat membayangkan kemungkinan setelah terdapat asumsi-asumsi

Mengumpulkan Data, dengan menggunakan metode pengumpulan data yang sesuai dan terkait dengan metode pengambilan sampel yang digunakan

Mengolah dan Menyajikan Data, dengan menggunakan metode analisis data yang sesuai dengan tujuan dan sasaran penelitian

Menganalisa dan Menginterprestasikan hasil pengolahan data (menguji hipotesis yang diajukan)

Membuat Generalisasi (kesimpulan) dan Rekomendasi (saran)

Membuat Laporan Akhir hasil penelitian

referensi:
http://ssantoso.blogspot.com/2008/08/proses-penelitian-kuantitatif-materi-v.html

jenis penelitian menurut tujuan

Metode Penelitian, Jenis-jenis penelitian, dan data penelitian – Apa itu metode penelitian? Apa saja jenis-jenis metode penelitian? dan data data metode penelitian.

Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

Rasional berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lainpun dapat mengamatinya.
Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis

http://bangfajars.files.wordpress.com/2010/09/research1.jpg

Kriteria data empiris :
valid (tepat) menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, Reliabelitas, objektifitas

Tiga tujuan penelitian :

penemuan, berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui
pembuktian, berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
Pengembangan, berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada.

Fungsi (kegunaan hasil) penelitian :

Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi fakta
Memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah.
Mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi

Syarat-syarat latar belakang masalah :

Argumentasikan urgensi penelitian, sehingga orang percaya bahwa hal itu perlu diteliti
Bagaimana meyakinkan pada pembaca bahwa topic itu penting
Kemukakan fakta-fakta awal yang kongkrit
Kemukakan kesenjangan yang ada antara dassain (keadaan yang ada) dengan dassolen (keadaan yang diinginkan)
Perlu segera ditangani atau perlu diteliti
Kemukakan ide-ide awal

Syarat-syarat rumusan masalah :

Berisi pertanyaan yang akan dijawab melalui pengumpulan data, pengolahan dan analisis data
Rumusan masalah sebaiknya terdiri dari 2 atau 3
Harus mempunyai rujukan (tinjauan pustaka)

Tinjauan pustaka (bagaimana seorang peneliti menempatkan teori sebagai satu bangunan ilmiah atau mereview pendapat-pendapat orang lain) terbagi atas dua:

Landasan teoritis : setiap teori mempunyai asumsi yang berkaitan dengan kondisi nyata dimasyarakat.
Landasan empiris : merekonstruksi hasil penelitian orang lain yang kemudian digunakan sebagai landasan dengan melengkapi banguna ilmiah yang telah ada sebelumnya.
Kerangka pikir merupaka ide (gagasan) yang bersumber dari peneliti itu sendiri dan melihat hubungan-hubungan setelah membaca referensi, kemudian memilih pendekatan-pendekatan apa yang digunakan

Jenis-jenis penelitian

Penelitian menurut tujuan:

Penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu administrsi atau manajemen.
Penelitian terapan mereupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapakan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

Penelitian menurut metode:

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetap[I data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia.
Penelitian Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliyi peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.
Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Tredapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quai experimental. Contoh: penelitian penerapan metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas.
Penelitian naturalistic sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
Policy research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah social yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian untuk membuat undang-undang atau peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur organisasi.
Action research aadalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.
Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska fenomena suatu kejadian, kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Contih: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.

Penelitian menurut tingkat explanasinya

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di departemen x.
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dengan SMU.
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variable atau lebih.
Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.

Penelitian menurut jenis data dan analisis

Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan
Penelitian kualitatif dan kuantitatif

Macam-macam data penelitian

Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan gambar.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.
Data diskrit (data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara trepisah, secara diskrit atau kategori.
Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukuran.
Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol) mutlak.
Rasio adalah data yang jaraknya sama.
Variable adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.

Macam-macam istilah dalam penelitian

Variable independent adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable terikat (dependen).

Variabel dependen adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas.

Variable moderator adalah variable yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variable dependen dan variable independent.

Variable intervening adalah variable yang secara teoritis mempengaruhi hub. Antara variable dependen dan variable independent menjadi hub. Yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.

Variable control adalak variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable independent terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.

Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistic yang akan digunakan.

Bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif :
Paradigma sederhana adalah paradigma penelitian yang terdiri dari satu variabel independent dan satu variable dependen

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sample untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian

Teknik sampling terdiri dari :

Probability sampling adalah teknik pengambilan sample dengan memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample, yang terdiri dari :
Simple random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
Proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata secara proporsi dalam populasi tersebut.
Disproporsi stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi berstrata tersebut kurang proporsional.
Cluster sampling adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi tersebut terdiri dari populasi yang sangat luas.
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur dari populasi untuk dipilih menjadi sample, yang terdiri dari :
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota popuasi yang telah diberi nimor urut.
Sampling kuota adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Sampling incidental adalah tekhnik penentuan sample berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, apabila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data
Sampling purporsive adalah tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu
Sample jenuh adalah tekhnik penentuan sample apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sample.
Snowball sampling adalah tekhnik penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar

daftar pustaka:
http://merahitam.com/metode-penelitian-jenis-dan-data.html

jenis penelitian menurut bidang

Metode Penelitian, Jenis-jenis penelitian, dan data penelitian – Apa itu metode penelitian? Apa saja jenis-jenis metode penelitian? dan data data metode penelitian.

Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

Rasional berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lainpun dapat mengamatinya.
Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis

http://bangfajars.files.wordpress.com/2010/09/research1.jpg

Kriteria data empiris :
valid (tepat) menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, Reliabelitas, objektifitas

Tiga tujuan penelitian :

penemuan, berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui
pembuktian, berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
Pengembangan, berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada.

Fungsi (kegunaan hasil) penelitian :

Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi fakta
Memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah.
Mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi

Syarat-syarat latar belakang masalah :

Argumentasikan urgensi penelitian, sehingga orang percaya bahwa hal itu perlu diteliti
Bagaimana meyakinkan pada pembaca bahwa topic itu penting
Kemukakan fakta-fakta awal yang kongkrit
Kemukakan kesenjangan yang ada antara dassain (keadaan yang ada) dengan dassolen (keadaan yang diinginkan)
Perlu segera ditangani atau perlu diteliti
Kemukakan ide-ide awal

Syarat-syarat rumusan masalah :

Berisi pertanyaan yang akan dijawab melalui pengumpulan data, pengolahan dan analisis data
Rumusan masalah sebaiknya terdiri dari 2 atau 3
Harus mempunyai rujukan (tinjauan pustaka)

Tinjauan pustaka (bagaimana seorang peneliti menempatkan teori sebagai satu bangunan ilmiah atau mereview pendapat-pendapat orang lain) terbagi atas dua:

Landasan teoritis : setiap teori mempunyai asumsi yang berkaitan dengan kondisi nyata dimasyarakat.
Landasan empiris : merekonstruksi hasil penelitian orang lain yang kemudian digunakan sebagai landasan dengan melengkapi banguna ilmiah yang telah ada sebelumnya.
Kerangka pikir merupaka ide (gagasan) yang bersumber dari peneliti itu sendiri dan melihat hubungan-hubungan setelah membaca referensi, kemudian memilih pendekatan-pendekatan apa yang digunakan

Jenis-jenis penelitian

Penelitian menurut tujuan:

Penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu administrsi atau manajemen.
Penelitian terapan mereupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapakan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

Penelitian menurut metode:

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetap[I data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia.
Penelitian Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliyi peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.
Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Tredapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quai experimental. Contoh: penelitian penerapan metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas.
Penelitian naturalistic sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
Policy research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah social yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian untuk membuat undang-undang atau peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur organisasi.
Action research aadalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.
Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska fenomena suatu kejadian, kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Contih: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.

Penelitian menurut tingkat explanasinya

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di departemen x.
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dengan SMU.
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variable atau lebih.
Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.

Penelitian menurut jenis data dan analisis

Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan
Penelitian kualitatif dan kuantitatif

Macam-macam data penelitian

Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan gambar.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.
Data diskrit (data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara trepisah, secara diskrit atau kategori.
Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukuran.
Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol) mutlak.
Rasio adalah data yang jaraknya sama.
Variable adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.

Macam-macam istilah dalam penelitian

Variable independent adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable terikat (dependen).

Variabel dependen adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas.

Variable moderator adalah variable yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variable dependen dan variable independent.

Variable intervening adalah variable yang secara teoritis mempengaruhi hub. Antara variable dependen dan variable independent menjadi hub. Yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.

Variable control adalak variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable independent terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.

Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistic yang akan digunakan.

Bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif :
Paradigma sederhana adalah paradigma penelitian yang terdiri dari satu variabel independent dan satu variable dependen

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sample untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian

Teknik sampling terdiri dari :

Probability sampling adalah teknik pengambilan sample dengan memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample, yang terdiri dari :
Simple random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
Proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata secara proporsi dalam populasi tersebut.
Disproporsi stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi berstrata tersebut kurang proporsional.
Cluster sampling adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi tersebut terdiri dari populasi yang sangat luas.
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur dari populasi untuk dipilih menjadi sample, yang terdiri dari :
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota popuasi yang telah diberi nimor urut.
Sampling kuota adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Sampling incidental adalah tekhnik penentuan sample berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, apabila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data
Sampling purporsive adalah tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu
Sample jenuh adalah tekhnik penentuan sample apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sample.
Snowball sampling adalah tekhnik penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar

daftar pustaka:
http://merahitam.com/metode-penelitian-jenis-dan-data.html

jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi

Metode Penelitian, Jenis-jenis penelitian, dan data penelitian – Apa itu metode penelitian? Apa saja jenis-jenis metode penelitian? dan data data metode penelitian.

Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

Rasional berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lainpun dapat mengamatinya.
Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis

http://bangfajars.files.wordpress.com/2010/09/research1.jpg

Kriteria data empiris :
valid (tepat) menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, Reliabelitas, objektifitas

Tiga tujuan penelitian :

penemuan, berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui
pembuktian, berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
Pengembangan, berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada.

Fungsi (kegunaan hasil) penelitian :

Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi fakta
Memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah.
Mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi

Syarat-syarat latar belakang masalah :

Argumentasikan urgensi penelitian, sehingga orang percaya bahwa hal itu perlu diteliti
Bagaimana meyakinkan pada pembaca bahwa topic itu penting
Kemukakan fakta-fakta awal yang kongkrit
Kemukakan kesenjangan yang ada antara dassain (keadaan yang ada) dengan dassolen (keadaan yang diinginkan)
Perlu segera ditangani atau perlu diteliti
Kemukakan ide-ide awal

Syarat-syarat rumusan masalah :

Berisi pertanyaan yang akan dijawab melalui pengumpulan data, pengolahan dan analisis data
Rumusan masalah sebaiknya terdiri dari 2 atau 3
Harus mempunyai rujukan (tinjauan pustaka)

Tinjauan pustaka (bagaimana seorang peneliti menempatkan teori sebagai satu bangunan ilmiah atau mereview pendapat-pendapat orang lain) terbagi atas dua:

Landasan teoritis : setiap teori mempunyai asumsi yang berkaitan dengan kondisi nyata dimasyarakat.
Landasan empiris : merekonstruksi hasil penelitian orang lain yang kemudian digunakan sebagai landasan dengan melengkapi banguna ilmiah yang telah ada sebelumnya.
Kerangka pikir merupaka ide (gagasan) yang bersumber dari peneliti itu sendiri dan melihat hubungan-hubungan setelah membaca referensi, kemudian memilih pendekatan-pendekatan apa yang digunakan

Jenis-jenis penelitian

Penelitian menurut tujuan:

Penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu administrsi atau manajemen.
Penelitian terapan mereupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapakan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

Penelitian menurut metode:

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetap[I data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia.
Penelitian Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliyi peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.
Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Tredapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quai experimental. Contoh: penelitian penerapan metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas.
Penelitian naturalistic sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
Policy research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah social yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian untuk membuat undang-undang atau peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur organisasi.
Action research aadalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.
Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska fenomena suatu kejadian, kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Contih: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.

Penelitian menurut tingkat explanasinya

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di departemen x.
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dengan SMU.
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variable atau lebih.
Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.

Penelitian menurut jenis data dan analisis

Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan
Penelitian kualitatif dan kuantitatif

Macam-macam data penelitian

Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan gambar.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.
Data diskrit (data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara trepisah, secara diskrit atau kategori.
Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukuran.
Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol) mutlak.
Rasio adalah data yang jaraknya sama.
Variable adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.

Macam-macam istilah dalam penelitian

Variable independent adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable terikat (dependen).

Variabel dependen adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas.

Variable moderator adalah variable yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variable dependen dan variable independent.

Variable intervening adalah variable yang secara teoritis mempengaruhi hub. Antara variable dependen dan variable independent menjadi hub. Yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.

Variable control adalak variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable independent terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.

Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistic yang akan digunakan.

Bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif :
Paradigma sederhana adalah paradigma penelitian yang terdiri dari satu variabel independent dan satu variable dependen

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sample untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian

Teknik sampling terdiri dari :

Probability sampling adalah teknik pengambilan sample dengan memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample, yang terdiri dari :
Simple random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
Proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata secara proporsi dalam populasi tersebut.
Disproporsi stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi berstrata tersebut kurang proporsional.
Cluster sampling adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi tersebut terdiri dari populasi yang sangat luas.
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur dari populasi untuk dipilih menjadi sample, yang terdiri dari :
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota popuasi yang telah diberi nimor urut.
Sampling kuota adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Sampling incidental adalah tekhnik penentuan sample berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, apabila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data
Sampling purporsive adalah tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu
Sample jenuh adalah tekhnik penentuan sample apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sample.
Snowball sampling adalah tekhnik penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar

daftar pustaka:
http://merahitam.com/metode-penelitian-jenis-dan-data.html

jenis-jenis penelitian

Metode Penelitian, Jenis-jenis penelitian, dan data penelitian – Apa itu metode penelitian? Apa saja jenis-jenis metode penelitian? dan data data metode penelitian.

Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

Rasional berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lainpun dapat mengamatinya.
Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis

http://bangfajars.files.wordpress.com/2010/09/research1.jpg

Kriteria data empiris :
valid (tepat) menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, Reliabelitas, objektifitas

Tiga tujuan penelitian :

penemuan, berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui
pembuktian, berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
Pengembangan, berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada.

Fungsi (kegunaan hasil) penelitian :

Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi fakta
Memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah.
Mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi

Syarat-syarat latar belakang masalah :

Argumentasikan urgensi penelitian, sehingga orang percaya bahwa hal itu perlu diteliti
Bagaimana meyakinkan pada pembaca bahwa topic itu penting
Kemukakan fakta-fakta awal yang kongkrit
Kemukakan kesenjangan yang ada antara dassain (keadaan yang ada) dengan dassolen (keadaan yang diinginkan)
Perlu segera ditangani atau perlu diteliti
Kemukakan ide-ide awal

Syarat-syarat rumusan masalah :

Berisi pertanyaan yang akan dijawab melalui pengumpulan data, pengolahan dan analisis data
Rumusan masalah sebaiknya terdiri dari 2 atau 3
Harus mempunyai rujukan (tinjauan pustaka)

Tinjauan pustaka (bagaimana seorang peneliti menempatkan teori sebagai satu bangunan ilmiah atau mereview pendapat-pendapat orang lain) terbagi atas dua:

Landasan teoritis : setiap teori mempunyai asumsi yang berkaitan dengan kondisi nyata dimasyarakat.
Landasan empiris : merekonstruksi hasil penelitian orang lain yang kemudian digunakan sebagai landasan dengan melengkapi banguna ilmiah yang telah ada sebelumnya.
Kerangka pikir merupaka ide (gagasan) yang bersumber dari peneliti itu sendiri dan melihat hubungan-hubungan setelah membaca referensi, kemudian memilih pendekatan-pendekatan apa yang digunakan

Jenis-jenis penelitian

Penelitian menurut tujuan:

Penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu administrsi atau manajemen.
Penelitian terapan mereupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapakan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

Penelitian menurut metode:

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetap[I data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia.
Penelitian Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliyi peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.
Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Tredapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quai experimental. Contoh: penelitian penerapan metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas.
Penelitian naturalistic sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
Policy research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah social yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian untuk membuat undang-undang atau peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur organisasi.
Action research aadalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.
Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska fenomena suatu kejadian, kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Contih: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.

Penelitian menurut tingkat explanasinya

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di departemen x.
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dengan SMU.
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variable atau lebih.
Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.

Penelitian menurut jenis data dan analisis

Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan
Penelitian kualitatif dan kuantitatif

Macam-macam data penelitian

Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan gambar.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.
Data diskrit (data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara trepisah, secara diskrit atau kategori.
Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukuran.
Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol) mutlak.
Rasio adalah data yang jaraknya sama.
Variable adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.

Macam-macam istilah dalam penelitian

Variable independent adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable terikat (dependen).

Variabel dependen adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas.

Variable moderator adalah variable yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variable dependen dan variable independent.

Variable intervening adalah variable yang secara teoritis mempengaruhi hub. Antara variable dependen dan variable independent menjadi hub. Yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.

Variable control adalak variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable independent terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.

Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistic yang akan digunakan.

Bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif :
Paradigma sederhana adalah paradigma penelitian yang terdiri dari satu variabel independent dan satu variable dependen

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sample untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian

Teknik sampling terdiri dari :

Probability sampling adalah teknik pengambilan sample dengan memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample, yang terdiri dari :
Simple random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
Proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata secara proporsi dalam populasi tersebut.
Disproporsi stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi berstrata tersebut kurang proporsional.
Cluster sampling adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi tersebut terdiri dari populasi yang sangat luas.
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur dari populasi untuk dipilih menjadi sample, yang terdiri dari :
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota popuasi yang telah diberi nimor urut.
Sampling kuota adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Sampling incidental adalah tekhnik penentuan sample berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, apabila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data
Sampling purporsive adalah tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu
Sample jenuh adalah tekhnik penentuan sample apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sample.
Snowball sampling adalah tekhnik penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar

daftar pustaka:
http://merahitam.com/metode-penelitian-jenis-dan-data.html