Sabtu, 28 Januari 2012

laporan observasi bk

TUGAS BIMBINGAN DAN KONSELING
“ LAPORAN OBSERVASI MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING “








Di Susun Oleh :



1. Nur Aeni 1102410024
2. Yuyun Cahyatun 4001410005
3. May Munah 4001410068
4. Kevin Mahendrani 40014100



UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata manajemen, bahkan kita tidak hanya mendengarkan melainkan juga sering memakainya dalam lingkungan kita setiap harinya. Mulai dari manajemen diri, manajemen pendidikan, manjemen sekolah, manajemen bimbingan dan konseling, manajemen perusahaan, manajemen industri, manajemen akuntansi dan masih banyak lagi yang tidak bisa kita sebutkan satu-satu. Pada kesempatan ini kita akan membahas lebih banyak lagi khususnya manajemen BK di sekolah.
Manajemen merupakan proses kegiatan yang dilakukan dengan kerja sama untuk mencapai tujuan yang direncanakan secara efektif dan efisien. Manajemen menuntut adanya tindakan yang dilandasi oleh proses berpikir rasional dan berlandaskan pada data yang empirik yang terjadi di sekolah khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling. Manajemen BK merupakan prosedur tindakan untuk menertibkan program BK agar pelaksanaan pelayanan BK di sekolah dapat berjalan lancar.
Suatu program pelayanan BK di sekolah tidak mungkin akan tersusun, terselenggara dan tercapai apabila tidak dikelola dalam suatu sistem manajemen yang bermutu. Manajemen yang bermutu sendiri sangat ditentukan oleh kemampuan manajer pendidikan di sekolah dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumer daya yang ada. Untuk itu manajemen sangat diperlukan dalam program bimbingan dan konseling di sekolah agar pelayanan BK dapat berjalan efektif sesuai dengan tujuan yanng telah direncanakan. Pada kesempatan ini penulis melakukan observasi di SMP N 1 Bulakamba guna mengetahui pelaksanaan manajemen BK secara konkrit, apakah sudah sesuai dengan prosedur yang seharusnya ataukah malah menyimpang dari manajemen BK yang sebenarnya semua dapat terlihat dari hasil observasi ini.
2. Rumusan Masalah
a) Bagaimana visi dan misi BK SMP N 1 Bulakamba ?
b) Bagaimana kegiatan manajemen pelayanan Bimbingan dan konseling di SMP N 1 Bulakamba ?
c) Bagaimana operasinalisasi program bimbingan dan konseling di SMP N 1 Bulakamba ?
d) Bagaimana pola organisasi bimbingan dan konseling di SMP N 1 Bulakamba?

3. Tujuan
a) Mengetahui visi dan misi BK di SMP N 1 Bulakamba.
b) Mengetahui kegiatan manajemen pelayanan Bimbingan dan konseling di SMP N 1 Bulakamba.
c) Mengetahui operasinalisasi program bimbingan dan konseling di SMP N 1 Bulakamba.
d) Mengetahui pola organisasi bimbingan dan konseling di SMP N 1 Bulakamba.




















BAB II
PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
DI SMP N 1 BULAKAMBA

1. Visi dan Misi SMP N 1 Bulakamba
Visi : Terwujudnya manusia yang bertaqwa, berbudi, terampil dan bermutu
Misi : a) Melaksanakan intensifikasi proses pembelajaran baik melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler
b) Melakukan pelatihan dan mendorong siswa mengenal potensinya
c) Mengoptimalkan potensi guru dalam bimbingan pembelajaran dan keterampilan
d) Memperdayakan potensi yang ada meliputi : guru, siswa, sarana dan prasarana, masyarakat, dan lingkungan sekkolah.
2. Pola manajemen
Pola manajemen yang digunakan di SMP N 1 Bulakamba sudah termasuk dalam kategori pola manajemen yang modern. Hal itu terlihat dari gaya kepemimpinan yang digunakan oleh kepala sekolah kepada para bawahannya, yaitu kepala sekolah tidak lagi otoriter melainkan sudah memberikan kebebasan kepada para personil lain di sekolah untuk menyusun program-program di sekolah asalkan dapat dipertanggungjawabkan dan tetap mengarah pada pencapaian visi dan misi sekolah. Kebebasan di sini tidak berarti bebas tapi tak terbatas, kebebasan di sini berarti setiap personil sekolah mempunyai wewenang untuk menyusun program namun tetap harus saling bekerjasama dengan personil lain dalam menyusun program-program di sekolah demi terwujudnya visi dan misi SMP N 1 Bulakamba.
3. Kegiatan Manajemen Pelayanan
Bimbingan dan konseling di SMP N 1 Bulakamba juga sudah mempunyai kegiatan manajemen pelayanan yang cukup baik diantaranya :
a. Tingkat kebutuhan siswa SMP N 1 Bulakamba akan layanan bimbingan dan konseling di sekolah sudah cukup tinggi, artinya hampir setiap siswa merasa butuh dengan adanya layanan BK, banyak dari mereka yang sudah mempunyai kesadaran untuk memanfaatkan layanan BK yang ada tanpa harus diminta oleh guru BK atau dipaksa oleh guru bidang studi atau wali kelas
b. Jumlah guru BK di SMP N 1 Bulakamba masih kurang memenuhi jika dibandingkan dengan jumlah siswanya mulai dari kelas VII sampai dengan kelas IX. SMP N 1 Bulakamba hanya memiliki 2 guru BK yaitu Munawar, S. Pd dan Sri Wahyuningsih, S.Psi., di mana masing-masing guru BK memegang kurang lebih 300 siswa asuh.
c. Kegiatan bimbingan dan konseling di SMP N 1 Bulakamba dilaksanakan di dalam dan di luar jam sekolah. Guru BK mempunyai jam masuk kelas selama 1 jam pelajaran (45 menit) untuk setiap kelas dalam satu minggu sekali. Selain itu kegiatan BK juga sering dilaksanakan di luar jam sekolah seperti layanan konsultasi, konseling individual dan bimbingan kelompok.
d. Jenis layanan BK yang dilaksanakan di SMP N 1 Bulakamba meliputi :
 Layanan informasi : intensitasnya sering
 Layanan orientasi : sering
 Layanan penempatan dan penyaluran : sering
 Layanan bimbingan belaja : sering
 Layanan Konseling individual : sering
 Layanan bimbingan kelompok : insidental
 Layanan konseling kelompok : jarang
 Layanan mediasi : jarang
 Konsultasi : sering
e. Kegiatan pendukung yang ada di SMP N 1 Bulakamba, meliputi :
 Aplikasi instrumentasi
 Himpunan data
 Konferensi kasus
 Kunjungan rumah
 Alih tangan kasus
f. Frekuensi layanan : setiap siswa menerima layanan bimbingan konseling minimal 5 X setiap semester selama 3 tahun/selama siswa sekolah di SMP N 1 Bulakamba
4. Manajemen Komponen BK
a. Personel dalam bimbingan dan konseling
Personel merupakan sekelompok individu yang terbagi berdasarkan tugas dan perannya di dalam manajemen bimbingan dan konseling yang saling berhubungan. Personel-personel bimbingan dan konseling di SMP N 1 Bulakamba meliputi :
1) Kepala sekolah
Kepala sekolah SMP N 1 Bulakamba dalam manajemen BK berkedudukan sebagai manajer sekolah dan penanggung jawab pelaksanaan teknik bimbingan dan konseling. Adapun sebagai penanggung jawab pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, kepala sekolah mempunyai tugas sebagai berikut :
 Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang diprogramkan di sekolah meliputi kegiatan pengajaran, pelatihan, bimbingan dan konseling.
 Menyediakan sarana prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien
 Melaksanakan supervisi (pengawasan dan pembinaan) terhadap program layanan bimbingan dan konseling
 Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
 Menetapkan koordinator konselor yang bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama para konselor
 Membuat surat tugas konselor dalam proses bimbingan dan konseling pada setiap awal semester
 Mengadakan kerjasama dengan instalasi lain terkait dengan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling.
2) Guru pembimbing
Guru BK di sini merupakan pelaksana utama yang mengkoordinasi semua kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Sedangkan tugasnya sebagai berikut :
• Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling
• Merencanakan program bimbingan dan konseling
• Melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling
• Melaksanakan layanan pada berbagai bidang bimbingan terhadap sejumlah siswa yang memadai tanggung jawab
• Melaksanakan kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling
• Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling
• Menganalisis hasil evaluasi
• Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis evaluasi
• Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling
• Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator konselor
3) Guru mata pelajaran
 Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa
 Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada konselor
 Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling
 Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
 Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya
 Berpertisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, dalam upaya pencegahan munculnya masalah siswa dalam pengembangan potensi serta berpartisipasi dalam kegiatan pendukung seperti konferensi kasus.
4) Staf tata usaha
 Membantu konselor dan koordinator dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah
 Membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling
 Membantu menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam layanan bimbingan dan konseling
 Membantu melengkapi dokumen tentang siswa seperti catatan kumulatif siswa.
5) Wali kelas
 Membantu konselor melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya
 Membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya
 Memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan bimbingan dan konseling
 Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling, seperti konferensi kasus
 Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor.
Di atas merupakan tugas dan peran personel-personel sekolah di SMP N 1 Bulakamba yang ada dalam manjemen BK. Selanjutnya manajemen personel sekolah dalam bimbingan dan konseling meliputi :
1. Perencanaan
 Merencanakan program kerja personel
 Merencanakan sasaran tujuan yang akan dicapai
 Menetapkan alternatif-alternatif yang akan diambil untuk membantu kesulitan para personil
2. Pengorganisasian
 Mengelompokkan personel sekolah berdasarkam kemampuan dan potensi yang dimiliki
 Menyusun dan membagi tugas personel berdasarkan keahlian dan kemampuan personil
3. Penggerakan
 Sinkronisasi antara kebutuhan dan kemampuan personel dengan tugas dan pelayanan BK
 Menjalin kerjasama dan semangat dalam bekerja antarpersonel
4. Pengawasan
 Menyusun standart kualitas kerja yang harus dilakukan personel
 Memberikan riward terhadap personil yang berprestasi
b. Siswa
Siswa merupakan kelompok langsung penerima layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan manjemen kesiswaan sebagai salah satu komponen dalam bimbingan dan konseling meliputi :
1. Perencanaan
 Merencanakan dan merinci siswa-siswa yang menjadi sasaran pelayanan
 Menetapkan alternatif-alternatif yang akan diambil untuk membantu siswa mengatasi masalah
 Mengidentifikasi program-program layanan BK yang menjadi kebutuhan siswa
2. Pengorganisasian
 Mengelompokkan siswa-siswa yang mengalami permasalahan untuk segera ditangani
 Menyususn dan menganalisis kebutuhan siswa untuk diberikan pelayanan
3. Penggerakan
 Sinkronisasi antara kebutuhan siswa dengan pelayanan BK
 Memberikan pelayanan dan tugas yang sesuai dengan kondisi siswa
4. Pengawasan
 Memberikan reward terhadap siswa yang baik
 Memberikan hukuman yang mendidik kepada siswa yang melakukan kesalahan
c. Program bimbingan dan konseling
Program bimbingan dan konseling adalah satuan rencana keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan pada periode waktu tertentu, seperti program mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan siswa SMP N 1 Bulakamba yang tertera dalam lampiran. Manajemen program bimbingan dan konseling di SMP N 1 Bulakamba sebagai berikut :
1. Pelaksanaan
 Menetapkan program yang akan diberikan beserta prediksinya
 Menetapkan tujuan yang akan diperoleh dengan membuat program tersebut
 Menetapkan rencana penilaian keberhasilan program dan menentukan waktu pelaksanaannya
2. Pengorganisasian
 Membagi dan mengelompokkan program-program yang perlu segera dilaksanakan
 Merancang struktur formal program yang sudah direncanakan berdasarkan waktu dan kebutuhan
3. Penggerakan
 Menyampaikan program yang telah disusun
 Sinkronisasi antara program yang telah disusun dengan kebutuhan yang dihadapi
4. Pengawasan
 Menetapkan standart penilaian keberhasilan program
 Mengoreksi program yang telah dilaksanakan
d. Kurikulum
Kurikulum bimbingan dan konseling merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran serta metode penyampaian dan pelaksanaan bimbingan dan konseling. Sedangkan manajemen kurikulum bimbimngan dan konseling meliputi :
1. Pelaksanaan
 Menetapkan materi yanng akan diajarkan
 Menetapkan tujuan dan hasil yang akan dicapai
 Menetapkan sumber bahan yang akan menjadi pedoman materi
2. Pengorganisasian
 Membagi materi yang akan disampaikan berdasarkan kebutuhan siswa
 Mengelompokkan dan membagi materi yang akan diberikan dengan kapasitas waktu yang tersedia
3. Penggerakan
 Memberikan materi yang telah disusun kepada siswa
 Mensingkronkan materi yang telah disusun dengan alokasi waktu dan kebutuhan
4. Pengawasan
 Menetapkan standart evaluasi materi
 Menilai layanan yang telah dijalankan berdasarkan ketentuan evaluasi yang telah ditetapkan
e. Sarana dan prasarana
Sarana prasarana adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dan tidak langsung menunjang dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling. Sarana dan prasarana bimbingan dan konseling yang tersedia di SMP N 1 Bulakamba sudah cukup memadai untuk pelaksanaan layanan BK di sekolah, diantaranya :
1. Ruang BK (ruang kerja), yanng meliputi : rak majalah, filling cabinet, almari, meja dan kursi, bangku tunggu, kotak masalah, papan media bimbingan, almari kaca, meja dan kursi tunggu, komputer, papan statistik, papan jadwal kegiatan BK, papan jadwal pelaksanaan program BK, papan pengumuman, tempat sampah, rak buku dan jam dinding.
2. Peralatan instrumentasi
3. Bahan-bahan informasi
4. Buku-buku bimbingan
Selanjutnya mengenai manajemen sarana dan prasarana bimbingan dan konseling memiliki tahapan sebagai berikut :
1) Perencanaan
 Menetapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan
 Menetapkan tujuan dan hasil yang akan dicapai
 Menetapkan alternatif sarana dan prasarana yang akan menjadi acuan
2) Pengorganisasian
 Membagi sarana dan prasarana yang akan digunakan berdasarkan kebutuhan siswa
 Mengelompokkan sarana prasarana sesuai manfaat dan kegunaan
3) Penggerakan
 Mensingkronkan antara sarana dan prasarana yang telah tersedia dengan kebutuhan siswa
4) Pengawasan
 Menetapkan standart sarana dan prasaran
 Meneliti kegunaan sarana dan prasarana yang telah digunakan
f. Keuangan dan pembiayaan
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara alngsung menunjang efektivitas dan efesiensi pengelolaan kegiatan bimbingan dan konseling. Manajemen komponen keuangan meliputi tahap sebagai berikut :
1. Perencanaan
 Menetapkan sumber dana yang akan dipakai
 Menetapkan alokasi dana yang akan dipakai
 Menetapkan alternatif sumber keuangan yang akan digunakan jika dana yang tersedia belum mencukupi
2. Pengorganisasian
o Membagi sumber dana yang akan digunakan berdasarkan kebutuhan
o Mengelompokkan dan memerinci alokasi dana yang akan digunakan
3. Penggerakan
 Menggunakan dana sesuai dengan perencanaan
 Mensingkronkan anggaran dana yang telah disusun dengan alokasi waktu dan kebutuhan
4. Pengawasan
o Menetapkan standart evaluasi penggunaan dana
o Menilai prosedur penggunaan dana yang telah dijalankan berdasarkan ketentuan evaluasi yang telah ditetapkan
g. Hubungan dengan masyarakat
Konselor dituntut ntuk senantiasaberusaha membina dan meningkatkan hubungan kerjasama yang baik dengan masyarakat guna mendapatkan dukungan, pengertian dan bantuan yang dapat memperlancar kegiatan bimbingan dan konseling. Sedangkan manajemen konponen hubungan konselor sekolah dengan masyarakat dapat dilihat sebagai berikut :
1. Perencanaan
 Menetapkan tokoh-tokoh masyarakat yang akan diajak bekerja sama
 Menetapkan tujuan dan hasil yang akan dicapai
2. pengorganisasian
o Membagi dan menetapkan tokoh-tokoh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan potensinya
o Mengelompokkan tokoh-tokoh masyarakat sesuai manfaat dan kegunaan perekrutan
3. Penggerakan
 Mensingkronkan antara kemampuan yang dimiliki oleh tokoh-tokoh masyarakat ke dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling
4. Pengawasan
 Menilai kemampuan yang dimiliki oleh tokoh-tokoh masyarakat dalam melaksanakan kerjasama yang telah dijalankan
5. Operasionalisasi program bimbingan dan konseling
Fungsi utama manajemen adalah memberjalankan kegiatan yang menjadi kehidupan dan arus pokok yang diemban oleh manajemen tersebut. Dalam hal ini kegiatan bimbingan dan konseling sehari-hari terwujud di dalam :
1. Penyusunan program
2. Pelaksanaan program
3. Penilaian hasil penilaian layanan
4. Evaluasi hasil penilaian layanan
5. Tindak lanjut
Kegiatan sehari-hari terhimpun dalam program-program bimbingan dan konselinng mulai dari program tahunan, program semesteran, program bulanan dan program harian secara menyeluruh selama satu jenjang pendidikan di sekolah. Program-program tersebut pada akhirnya dijabarkan sedemikian rupa hingga menjadi kegiatan harian yang secara langsung dapat dilaksanakan terhadap sasaran layanan. Kegiatan harian tersebut direnvanakan dalam bentuk satuan kegiatan berupa satuan layanan (SATKKUN) dan satuan pendukung (SATKUNG) yang terlampir pada bagian akhir beserta hasil evaluasi, analisis hasil evaluasi dan tindak lanjutnya.
6. Pola organisasi bimbingan dan konseling di SMP N 1 Bulakamba





































Keterangan organigram :
1. Kepala sekolah : penanggung jawab pelaksanaan teknis bimbingan dan konseling di sekolahnya
2. Guru pembimbing : pelaksana utama yang mengkoordinir semua koordinator BK kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah
3. Guru mata pelajaran : pelaksana pengajaran serta pelatihan serta bertanggungjawab memberikan informasi tentang siswa untuk kepentingan bimbingan dan konseling
4. Wali kelas : mengajar, melatih, mengelola satu kelas siswa serta bertanggungjawab kegiatan bimbingan dan konseling di kelas
5. Siswa : Peserta didik yang berhak menerima pengajaran, latihan dan pelayanan bimbingan dan konseling
6. Tata usaha : Pembantu kepala sekolah dalam penyelenggaraan administrasi, ketatausahaan sekolah dan pelaksanaan administrasi bimbingan dan konseling
7. Komite sekolah : organisasi orang tua siswa yang berkewajiban membantu penyelenggaraan pendidikan termasuk pelaksanaan bimbingan dan konseling.

















BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Manajemen bimbingan dan konseling adalah segala upaya atau cara yang digunakan Kepala Sekolah untuk mendaya gunakan secara optimal semua komponen atau sumber daya (tenaga, dana, sarana dan prasarana) dan sistem informasi berupa himpunan data bimbingan untuk menyelenggarakan palayanan bimbingan dan konseling dalam rangka mencapai tujuan secara efektif.
Aspek-aspek dalam manajemen bimbingan dan konseling meliputi :
a) Perencanaan program bimbingan dan konseling
b) Pengorganisasian program bimbingan dan konseling
c) Pelaksanaan/penggerakan program bimbingan dan konseling
d) Pengawasan program bimbingan dan konseling
Pada umumnya pelaksanaan manajemen bimbingan dan konseling di SMP N 1 Bulakamba sudah baik mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Begitu juga manjemen bimbingan dan konseling di SMP N 1 Bulakamba juga sudah merata yang mecakup :
a. Bidang pelayanan bimbingan dan konseling
b. Komponen bimbingan dan konseling, mencakup :
 Personel dalam bimbingan dan konseling
 Siswa
 Program bimbingan dan konseling
 Kurikulum
 Sarana prasarana
 Keuangan atau pembiayaan
 Hubungan dengan masyarakat
c. Operasionalisasi program bimbingan dan konseling
d. Pola organisasi bimbingan dan konseling
2. Saran
Suatu program pelayanan BK di sekolah tidak mungkin akan tersusun, terselenggara dan tercapai apabila tidak dikelola dalam suatu sistem manajemen yang bermutu. Manajemen yang bermutu sendiri sangat ditentukan oleh kemampuan manajer pendidikan di sekolah dalam merencanakan, mengorganisasikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank yaws