Senin, 26 Maret 2012

pengembangan kurikulum KTSP

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Dalam bidang pendidikan, peranan kurikulum sangat diperlukan. Hal ini terjadi mengingat kurikulum sangat berkaitan erat dengan pendidikan yang mana kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, instrumen, maupun petunjuk dalam mencapai tujuan pendidikan.
Dalam iplementasinya, kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman sehingga kurikulum tersebut bersifat dinamis. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, pemerintah mengamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menyelesaikan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang kemudian dikukuhkan menjadi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Nomor 24 Tahun 2006 tentang ketentuan pelaksanaannya. Dalam peraturan tersebut terdapat Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang kemudian dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum.
Seperti kita ketahui, pada dasarnya kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah selalu ditetapkan oleh pusat dan terkadang yang menjadi masalah yaitu banyak sekolah yang belum dapat mencapai tujuan seperti yang tertera dalam kurikulum tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi baru dalam penyusunan kurikulum yang acuannya dibuat oleh pusat namun pengembangan lebih lanjutnya dikembangkan oleh sekolah masing-masing. Dengan kondisi tersebut, muncul adanya kurikulum KTSP yang memberi kebebasan pada sekolah untuk mengembangkan kurikulum tersebut. Untuk itu, perlu dikaji lebih mendetail mengenai kurikulum KTSP seperti yang akan dijelaskan dalam pembahasan berikutnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan KTSP?
2. Bagaimanakah penyusunan KTSP?
3. Bagaimanakah prinsip-prinsip pengembangan KTSP?
4. Bagaimanakah model pengembangan KTSP?

C. Tujuan Penulisan
Dengan disusunnya makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi penulis maupun pembaca. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa maupun mahasiswi mengenai pengembangan KTSP yang didalamnya dikaji tentang prinsip-prinsip pengembangan KTSP dan model pengembangan kurikulumnya.








BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi KTSP
KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Dimana dari tim pusat hanya memberikan rancangan dari kurikulum, sedangkan untuk pengembangannya diberikan kebebasan pada sekolah masing-masing sesuai dengan potensi, karakteristik sekolah,sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didiksekolah atau komite sekolah, Madrasah atau komite madrasah. Adapun dalam mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan,di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan di tingkat SD,SMP, SMA, dan SMK, serta Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI,MTs, MA, MAK.
KTSP merupakan upaya untuk menyempurnakan kurikulum yang telah ada agar lebih familier dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan untuk memiliki tanggung jawab yang memadai. Dimana penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan ini dimaksudkan agar Sistem Pendidikan Nasional selalu relevan dan kompetitif sehingga sejalan dengan Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 35 dan 36 yang menekankan perlunya peningkatan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan kurikulum secara berencana dan berkala dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Adapun landasan yang mendasari adanya KTSP ini yaitu UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, PP No. 19/2005 tentang SPN, Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi, Permendiknas No. 23/2006 tentang Standar Kompetensi. Sedangkan implementasinya berdasarkan pada Peraturan Mendiknas RI No. 24/2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri No. 22 tentang SI dan No. 23 tentang SKL.

B. Penyusunan Kurikulum KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakanoleh masing-masing satuan pendidikan (sekolah), dengan mengacu padastandar kompetensi lulusan dan standar isi, serta berpedoman padapanduan yang disusun oleh BSNP. Kurikulum tersebut disusun sebagai pedomanpenyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikandi tingkat satuan pendidikan. Dalam mekanismenya,penyusunan KTSP yang dilakukan sekolah, yaitu sekolah harusmenentukan tim penyusun KTSP yang terdiri dari kepala sekolah sebagaiketua merangkap anggota, guru, konselor, komite sekolah, dan narasumber, serta dinas pendidikan setempat.
Pada dasarnya, penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah/madrasah.Adapun kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja atau lokakaryasekolah/madrasah atau kelompok sekolah/madrasah yangdiselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru. Tahapkegiatan penyusunan KTSP secara garis besar, meliputi:
1. penyiapan danpenyusunan draf,
2. review dan revisi,
3. finalisasi, pemantapan danpenilaian.
Adapun langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diaturdan diselenggarakan oleh tim penyusun.Dalam pelaksanaannya, tim penyusun KTSP secarabersama-sama melakukan analisis konteks terlebih dahulu yang meliputi beberapa kegiatan, yaitu:
1. mengidentifikasi standar kompetensi lulusan dan standar isisebagai acuan dalam penyusunan KTSP,
2. menganalisis kondisi yangada di satuan pendidikan yang meliputi: peserta didik, pendidik dan tenagakependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program,
3. menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat danlingkungan sekitar yang meliputi komite sekolah, dewan pendidikan, dinaspendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber dayaalam dan sosial budaya.
Berdasarkan hasil analisis yang didapat dari konteks tersebut, maka langkahselanjutnya sekolah dapat menentukan visi, dan misi sekolah, yangkemudian dijabarkan ke dalam berbagai program pendidikan, yangmeliputi komponen-komponen berikut ini:
a. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
b.Struktur dan muatan kurikulum (berisi mata pelajaran, muatan lokal,pengembangan diri, pengaturan beban belajaran, kriteria ketuntasanbelajar, ketentuan mengenai kenaikan kelas dan kelulusan, pendidikankecakapan hidup, pendidikan berbasis lokal dan global)
c. Kalender pendidikan
d. Lampiran-lampiran (yaitu program tahunan, program semester,silabus, RPP, SK dan KD mulok, program pengembangan diri, danperangkat lainnya, misalnya pemetaan KD atau indikator).
Setelah komponen-komponen tersebut lengkap disusun oleh tim,maka dokumen kurikulum tersebut untuk pemberlakuannya yaitu olehkepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dandiketahui oleh dinas tingkat kabupaten/kota yang bertanggung jawab dibidang pendidikan.

C. Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Dalam pengembangannya mengacu pada SI dan SKL yang berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah.
Adapun pengembangan KTSP ini berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu,
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan (masyaraka, dunia usaha dan kerja),
5. Menyeluruh dan berkesinambungan (antar semua jenjang),
6. Belajar sepanjang hayat,
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

D. Model Pengembangan KTSP
Dalam implementasinya, terdapat beberapa model pengembangan KTSP, antara lain:
1. Student-Centered Activities
Artinya bahwa kegiatan-kegiatan yang terpusat pada peserta didik sehingga menciptakan iklim belajar yang kondusif yang dapat membangkitkan nafsu, semangat belajar. Dengan adanya iklim belajar yang kondusif akan memberikan daya tarik tersendiri bagi proses belajar. Sebaliknya, iklim belajar yang kurang menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan. Adapun iklim belajar yang kondusif dapat ditunjang dengan beberapa fasilitas, seperti: sarana Laboratorium, pengaturan lingkungan, penampilan dan sikap guru, hubungan yang harmonis antara peserta didik dengan guru dan di antara peserta didik itu sendiri,penataan organisasi dan bahan pembelajaran secara tepat, sesuai dengan kemampuan dan perkembangan peserta didik.
2. Student Activity and Thinking Skill
Artinyamodel pendekatan berdasarkan pada aktivitas kete rampilan berpikir peserta didik.Pengembangan KTSP memerlukan ruangan yang fleksibel, serta mudah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Sebagai contoh, luas ruangan dengan jumlah peserta didik perlu diperhatikan. Jika pembelajaran dilakukan di ruangan tertutup atau di tempat terbuka perlu diperhatikan gangguan-gangguan yang datang dari lingkungan sekitar.Sarana media pembelajaran juga perlu diatur dan ditata sedemikian rupa. Demikian halnya dengan penerangan jangan sampai mengganggu aktivitas belajar.
3. Spiritual Question and Intelektual Queton (Zikir/Agama dan Pikir/Akal)
Artinya kemampuan keagamaan dan keyakinan anak didik dikuatkan melalui dalil dari kitab yang tertulis dan ayat-ayat yang tercipta supaya bisa diterima melalui akal yang sehat dan bisa dibuktikan melalui pikiran yang sehat sesuai dengan intelektualitasnya berdasarkan rujukan dan rumusnya.Karena agama diterima oleh akal dan wajib hukumnya dibuktikan melalui akal yang sehat, maka manusia yakin betul akan adanya Tuhan yang selalu melihat,takut betul akan dosa,dan ridha apa yang terjadi terhadap dirinya. Pada akhirnya, jadilah manusia yang betul-betul beriman lahir dan batin sehingga bisa berpikir yang cerdas dan positif dan akan selalu sabar dan qona’ah serta berakhlaqul karimah. Namun, selama ini poin yang ketiga ini belum banyak yang melaksanakan, walaupun pada dasarnya semua sudah tahu dan mengerti.







BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan tersebut di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yangdisusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Dimana dari tim pusat hanya memberikan rancangan dari kurikulum, sedangkan untuk pengembangannya diberikan kebebasan pada sekolah masing-masing sesuai dengan potensi, karakteristik sekolah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didiksekolah atau komite sekolah namun berpedoman pada SKL dan SI dan sesuai dengan panduan penyusunan kurikulum yang di buat oleh BNSP yang berdasarkan Permendikanas No. 22 Tahun 2006.
Adapun dalam pengembangan KTSP ini hendaknya disesuaikan pada prinsip-prinsipnya sehingga nantinya dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam pengembangannya, KTSP memiliki tiga ranah model, yaitu student-centered activities,Student Activity and Thinking Skill, dan Spiritual Question and Intelektual Queton (Zikir/Agama dan Pikir/Akal).

B. Saran
Perkembangan zaman yang semakin pesat mengakibatkan adanya pembaharuan kurikulum yang selalu berganti-ganti sesuai tuntutan tersebut. Oleh karena itu, hendaknya para pelaku pengembang kurikulum betul-betul mempunyai wawasan dan wacana yang luas dan sensitive terhadap perubahan dan perkembangan zaman sehingga apa yang dirumuskan dalam kurikulum dapat sesuai dan tepat sasaran baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Masnur, Muslich.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta, PT. Bumi Aksara, cet. I, 2007
Muhtadi, Ali. 2011. Prinsip dan Model Pengembangan KTSP. Yogyakarta: KTP FIP Universitas Negeri Yogyakarta.
Mulyasa.E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, cet.4, 2007
Ibid .Hal 151
Sanjaya, Wina. Kurikulum Dan Pembelajaran Teori dan Praktik KTSP. Jakarta: PT. Kencana, cet 2, 2009
Opcit. Hal, 155
Sanjaya, Budi. 2007. KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (what`s Up..?!?). Diunduh tanggal 24 November 2011, dari http://guruw.wordpress.com/2007/04/30/ktsp-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan-whats-up/
Usmanto.2011. Makalah Arah Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Diunduh tanggal 23 November 2011 dari http://usmantospdimpd.blogspot.com/2011/04/makalah-arah-pengembangan-kurikulum.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank yaws