Jumat, 25 November 2011

peran guru dalam management sekolah

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Guru merupakan profesi atau jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Jenis pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang di luar kependidikan, walaupun kenyataannya masih dilakukan orang di luar kependidikan.
Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan, khususnya dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Disini guru mempunyai tugas dan peranan dimana dalam pelaksanaanya guru dituntut untuk mempunyai kemampuan dan keterampilan yang memadai sehingga pelaksanaan pendidikan dapat berjalan secara efisien dan efektif. Oleh karena itu, keberhasilan suatu proses pembelajaran dalam hal ini pendidikan sangat ditentukan oleh tugas dan peranan guru tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah tugas guru sebagai profesi?
2. Bagaimanakah peran guru dalam manajemen kelas?
3. Bagaimanakah peran guru sebagai manajer kelas?
4. Bagaimanakah peran guru dalam manajemen perilaku siswa?
5. Bagaimanakah peran guru dalam pengadministrasian?
6. Bagaimanakah peran guru secara pribadi?
7. Bagaimanakah peran guru secara psikologis?

C. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan tugas guru sebagai profesi.
2. Mendeskripsikan peran guru dalam manajemen kelas.
3. Mendeskripsikan peran guru sebagai manajer kelas.
4. Mendeskripsikan peran guru dalam manajemen perilaku siswa.
5. Mendeskripsikan peran guru dalam pengadministrasian.
6. Mendeskripsikan peran guru secara pribadi.
7. Mendeskripsikan peran guru secara psikologis.


BAB II
PEMBAHASAN

Pada dasarnya, guru memiliki banyak tugas baik secara dinas, maupun diluar dinas. Tugas guru tersebut dapat digolongkan menjadi 3, yaitu : tugas guru dalam bidang kemanusiaan, bidang kemasyarakatan, dan di bidang profesi.
A. Tugas Guru dalam Bidang Kemanusiaan
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan adalah memposisikan dirinya sebagai orang tua ke dua. Dimana ia harus menarik simpati dan menjadi idola para siswanya. Adapun yang diberikan atau disampaikan guru hendaklah dapat memotivasi hidupnya terutama dalam belajar. Bila seorang guru berlaku kurang menarik, maka kegagalan awal akan tertanam dalam diri siswa.
B. Tugas Guru dalam Bidang Kemasyarakatan
Dan tugas guru dalam bidang kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai warga negara yang baik, turut mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan negara lewat UUD 1945 dan GBHN. Dan untuk melaksanakan tugas guru dalam bidang profesi, soerang guru harus memiliki keahlian khusus sebagai seorang guru, yang tidak bisa dilakukan oleh orang diluar profesi ini.
C. Tugas Guru dalam Bidang Profesi
Tugas guru dalam bidang profesi meliputi tiga hal, yaitu :
a. Mendidik
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Oleh karena itu, guru diharapkan tidak hanya menyampaikan materi yang harus diterima siswa, akan tetapi juga

b. Mengajar
Tugas guru sebagai seorang pengajar berarti guru memiliki kewajiban untuk berperan sesuai dengan perannya yang berkaitan dengan manajemen sekolah. Peran tersebut meliputi peran guru dalam proses belajar mengajar dalam kelas yang sering disebut dengan manajemen kelas.

c. Melatih
Sebagai seorang pelatih, guru melatih siswa dalam belajar cara berpikir dan bekerja, juga berdialog dengan siswa untuk memperbaiki miskonsepsi atau pemahaman siswa yang keliru dan cara-cara berpikir yang kurang logis dan sistematis.

Berkaitan dengan tugasnya di bidang profesi, guru mempunyai beberapa peran, yaitu:
1. Peran guru dalam proses belajar mengajar/ manajemen kelas
Peran seorang guru sangat signifikan dalam proses belajar mengajar. Menurut Adam & Decey dalam Basic Principles of student Teaching, peranan dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran meliputi banyak hal, antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing siswa, pengatur lingkungan, partisipan kegiatan belajar mengajar, perencana bahan ajar, supervisor pembelajaran, motivator, dan konselor bagi siswa. Untuk itu, peningkatan kemampuan dan keahlian guru dalam mengelola kelas dan pembelajaran. Ketrampilan dalam melaksanakan manajemen kelas yang efektif dipengaruhi oleh faktor – faktor sebagai berikut :
1) Pengembangan solidaritas pemahaman personal siswa atau psokologi siswa dan kebutuhan belajar.
2) Pematangan hubungan positif antara guru dan siswa serta antar siswa demi kebutuhan psikologis siswa.
3) Pengimplementasian metodologi peengajaraan yang memfasilitasi belajar optimal, dengan member respon positif paada siswa.
4) Menggunakan metode pengelolaan kelompok yang memaksimalkan tugas siswa.
5) Penggunaan metode konseling agar selalu dapat melaalui ujian dengan baik dan tidak mengalami penyimpangan perilaku.
Hal – hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman khusus tentang variable yang berpengaruh dalam efektivitas pembelajaran. Pembelajaran efektif yang dimaksud antara lain keberhasilan guru mengkreasikan lingkungan belajar positif, memberdayakan siswa, melibatkan diri secara total dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Peran Guru sebagai Manajer Kelas
Dari hasil survey mengenai keefektifan guru melaporkan bahwa keterampilan manajemen kelas menduduki posisi primer dan menentukan keberhasilan proses pembelajaran yang diukur dari efektifitas proses belajar siswa atau peringkat yang dicapainya. Dengan demikian, keterampilan manajemen kelas sangat krusial dan fundamental dalam mendukung proses pembelajaran. Guru-guru yang rendah keterampilannya dalam bidang manajemen kelas, barangkali tidak dapat menyelesaikan banyak hal yang menjadi tugas pokoknya.
Ada penelitian yang menunjukan bahwa yang mendekati manajemen kelas sebagai proses pemapanan dan pemeliharaan lingkungan belajar efektif cenderung lebih sukses daripada guru-guru yang memposisikan atau memerankan diri sebagai figure otoritas. Kinerja manajemen kelas yang efektif memungkinkan lahirnya roda penggerak bagi penciptaan pemahaman diri, evaluasi diri, dan internalisasi control diri pada kalangan siswa.

3. Peran Guru Dalam manajemen perilaku Siswa
Dalam keseharian tugas dinasnya bahwa siswa paling banyak berhubungan dengan guru dan demikian juga sebaliknya merupakan perwajahan sekolah yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Dalam tugas kesehariannya, guru berhadapan dengan siswa yang tinggi, sedang, atau rendah prestai akademiknya. Dia pun berhadapan dengan siswa yang baik-baik dan santun, arogan, cuek, pengganggu, bahkan siswa yang pernah melakukan tindakan kriminal. Juga siswa yang kuat, sedang, lemah fisiknya. Dan juga keragaman itu dilihat dari perspektif sosial, ekonomi, agama, dan sebagainya.
Siswa yang cenderung bermasalah biasanya menjadi beban tambahan sekaligus sumber kepedulian utama bagi guru. Bahkan siswa yang bermasalah ini makin menjadi pusat kepedulian utama para guru, administrator, orangtua, bahkan publik. Tetapi kondisi yang anak yang seperti itu akan menjadi peluang bagi guru untuk mengelola kelasnya secara efektif bagi penciptaan faktor yang mempengaruhi motivasi, prestasi, dan perilaku siswa.
Keadaan negatif yang dirasakan guru ini benar-benar terasa mengganggu mereka. Faktor yang menyebabkan siswa cenderung berperilaku buruk, antara lain : faktor sosial, ekonomi, kurtural, agama, jenis kelamin, ras, tempat tinggal, pebedaan potensi kognitif, kesehatan, dan lain-lain. Ada tantangan serius bagi sekolah untuk menciptakan iklim yang kondusif. Pertama, memperkuat kinerja dan misi akademik sekolah, kedua, menetapakan tata aturan dan prosedur disiplin yang jelas dan standar, serta mengikat semua anak didik. Ketiga, melembagakan dan member keteladanan mengenai norma-norma etik yang menjadi pemandu hubungan antar subyek di lingkungan sekolah.

4. Peran guru dalam pengadministrasian
Dalam hubungannya dengan kegiatan pengadministrasian, seorang
guru dapat berperan sebagai berikut :
a. Pengambil insiatif, pengarah dan penilai kegiatan pendidikan.
b. Wakil masyarakat, yang berarti menjadi anggotaa maasyarakat dalam lingkungaan sekolah, seorang guru harus bersikap baik.
c. Ahli dalam bidang mata pelajaran. Guru memiliki tanggung jawab untuk mewariskan kebudayaan kepada generasi muda yang berupa pengetahuan.
d. Penegak disiplin, guru haarus selalu menjaga agar tercapai suatu suasana yang disiplin
e. Pelaksana administrasi pendidikan, disamping menjadi pengajar, guru juga bertanggung jawab akan kelancaran pendidikan dan kegiatan administrasi.
f. Pemimpin generaasi muda untuk menjadi anggota masyarakat yang dewasa.
g. Penerjemah segala perkembangan dunia pada masyarakat, khususnya tentang masalah pendidikan.

5. Peran Guru Sebagai Pribadi
Sebagai dirinya sendiri guru harus berperan sebagai:
a. Petugas sosial, yaitu seorang yang harus membantu untuk kepentingan masyarakat. Dalam kegiatan-kegiatan masyarakat guru senantiasa merupakan petugas-petugas yang dapat dipercaya untuk berpartisipasi didalamnya.
b. Pelajar dan ilmuwan, yaitu senantiasa terus menerus menuntut ilmu pengetahuan. Dengan berbagai cara setiap saat guru senantiasa belajar untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
c. Orang tua, yaitu mewakili orang tua murid di sekolah dalam pendidikan anaknya. Sekolah merupakan lembaga pendidikan setelah keluarga, sehingga dalam arti luas sekolah merupakan keluarga, guru berperan sebagai orang tua bagi siswanya.
d. Teladan, yaitu yang senantiasa mencarikan teladan yang baik untuk siswa. Guru menjadi ukuran bagi norma-norma tingkah laku.
e. Pengaman, yaitu yang senantiasa mencarikan rasa aman bagi siswa. Guru menjadi tempat berlindung bagi siswa untuk memperoleh rasa aman dan puas di dalamnya.
6. Peran Guru Secara Psikologis
Guru juga mempunyai peran secara psikologis, khususnya psikologis pendidikan dan perkembangan siswa. Peran – peran tersebut antara lain :
a. Ahli psikologi pendidikan, artinya guru merupakan seorang yang memahami psikologi pendidikan dan mampu mengamalkannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
b. Relationship, artinya guru adalah orang yang memiliki kemampuan menciptakan suasana hubungan antar manusia, khususnya dengan para peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan.
c. Catalytic/pembaharu, yaitu guru merupakan orang yang yang mampu menciptakan suatu pembaharuan bagi membuat suatu hal yang baik.
d. Ahli psikologi perkembangan, yaitu guru adalah seorang yang memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Tugas seorang guru terdiri dari tiga kelompok, yaitu:
1. Tugas dalam bidang profesi
2. Tugas bidang kemanusiaan
3. Tugas bidang kemasyarakatan
Dalam kaitannya dengan tugas di bidang profesi, guru mempunyai beberapa peran, yaitu:
1. Peran guru dalam manajemen kelas
2. Peran guru sebagai manajer kelas
3. Peran guru dalam manajemen perilaku siswa
4. Peran guru dalam pengadministrasian
5. Peran guru secara pribadi
6. Peran guru secara psikologis
b. Saran
Sampai saat ini masih sering ditemui guru-guru yang belum dapat melaksanakan tugas dan perannya dengan baik sehingga tujuan-tujuan pendidikan belum belum dapat tercapai secara maksimal. Oleh karena itu, hendaknya para guru meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan tugas dan perannya, khususnya dalam manajemen sekolah sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai secara maksimal.



DAFTAR PUSTAKA
Soetomo, dkk, 2009. Manajemen Sekolah. Semarang: UPT MKK Universitas Negeri Semarang.
http://onnyrudianto.wordpress.com/2010/03/01/tugas-dan-peran-guru/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank yaws