Jumat, 22 Maret 2013

penyajian data evaluasi

PENYAJIAN DATA EVALUASI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Program Pendidikan Dosen Pengampu : Wardi Oleh : Reza Akbar S. 1102410061 Ika Zuliana 1102410064 Umi Kulsum 1102410065 KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 BAB I PEDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Evaluasi pada dasarnya sebagai dasar keputusan, menyusun kebijakan, maupun program selanjutnya apakah akan dilanjutkan, diperbaiki, atau dihentikan. Kegiatan evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu upaya apapun yang terprogram. Tak terkecuali bagiprogram pendidikan. Evaluasi ini direncanakan untuk memperbaiki bidang pendidikan. Melaksanakan evaluasi memang tugas pokok seorang evaluator dalam manajemen sekolah. Akan tetapi, bukan berarti evaluator saja yang harus memahami evaluasi. Calon pendidik, para pendidik, maupun praktisi lain yang memiliki kepentingan merupakan pihak-pihak yang dapat berpengaruh dalam evaluasi program pendidikan. Sebauh evaluasi hendaknya menghasilkan suatu data yan nantinya akan dijadikan bahan pertimbangan. Data-data dari hasil evaluasi itu akan disajikan dalam berbagai bentuk untuk dapat disebarluaskan ataupun dibagikan. Berikut mari kita fahami cara penyajian data dari hasil evaluasi program pendidikan. B. TUJUAN Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Program Pendidikan. Disamping itu tujuan yang tidak kalahpenting adalah untuk memberikan informasi dan pengetahaun kepada para pembaca utamanya para tenaga pendidik mengenai cara penyajian data dalam evaluasi program pembelajaran. C. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah evaluasi program itu? 2. Bagaimanakah cara penyajian data dalam evaluasi program? BAB II PEMBAHASAN A. RANCANGAN EVALUASI PROGRAM Hal-hal yang dicantumkan dalam rancangan program adalah (1) judul kegiatan, (2) alas an dilaksanakannya evaluasi, (3) tujuan evaluasi, (4) pertanyaan evaluasi, (5) metodologi yang digunakan, dan (6) prosedur kerja dan langkah-langkah kegiatan. B. PERENCANAAN EVALUASI PROGRAM Ada dua cara yang lazim dilakukan dalam melakukan analisis kebutuhan, yaitu secara obyektif dan subyektif. Kedua cara tersebut dimulai dari identifikasi lingkup tujuan penting dalam program, menentukan indikator dan cara pengukuran tujuan-tujuan, menyusun kriteria (standar) untuk tiap-tiap indikator dan membandingkan kondisi yang diperoleh dengan kriteria. Ciri khas dalam cara melakukan analisis kebutuhan secara subjektif adalah mengumpulkan semua evaluator untuk bersama-sama menentukan skala prioritas kebutuhan. Selain dua cara tersebut evaluator dapat juga menggunakan gabungan dari keduanya, yaitu sebagian menggunakan cara obyektif, sebagian yang lain mernggunakan cara subyektif. Di samping itu, seorang evaluator dapat juga menambahkan bahan lain yang diambil dari pihak laur dirinya. Yang dimaksud dengan pihak luar diantaranya adalah kawan-kawan dekat atau anggota keluarga lain dari responden yang diperkirakan pihak tersebut memang diperlukan dan data yang diberikan dapat dipercaya. Evaluasi program tidak lain adalah penelitian, dengan cirri-ciri khusus. Oleh karena evaluasi program sama dengan penelitian maka sebelum memulai kegiatan,seperti juga penelitian, harus membuat proposal. Isi dan langkah-langkah dalam penyusunan proposal sama dengan proposal dalam penelitian. Dalam pembahasan kali ini hanya tiga hal yang akan dijelaskan secara khusus. Ketiga hal dimaksud, sekaligus butir yang rawan adalah sebagai berikut : 1. Bagian pendahuluan, menentukan garis besar isi bagian ini. 2. Bagian metodologi berisi tiga hal pokok, yaitu penentuan sumber data, metode pengumpulan data, dan penentuan instrumen pengumpulan data. Ada tiga sumber data yang didahului dengan huruf P (kata bahasa Inggris), yaitu :Person ( manusia), Place (tempat) dan paper (kertas dan lain-lain). Penentuan metode pengumpulan data harus disesuaikan dengan sumber data. 3. Bagian cara menentukan evaluasi. Instrumen pengumpul data evaluasi adalah alat yang diperlukan untuk mempermudah pengumpulan data. Jenis instrument sebanyak jenis metode yang digunakan dan selanjutnya pemilihan jenis instrument pengumpulan data harus disesuaikan dengan metode yang sudah ditentukan oleh evaluator. Instrumen merupakan alat untuk mempermudah penggunaan metode dalam pengumpulan data. Ada lima langkah yang harus dilalui dalam menyusun instumen yaitu : (a) Identifikasi indikator sebagai obyek sasaran evaluasi. (b) Membuat tabel hubungan antara komponen-indikator-sumber data-metode-instrumen, (c) Menyusun butir-butir instrumen (d) Menyusun kriteria-kriteria penilaian,dan (e) Menyusun pedoman pegerjaan Di dalam kisi-kisi yang merupakan alat bantu penyusunan instrumen tertentu secara khusus tidak lagi mencantumkan sumber data dan metode, tetapi langsung hubungan antara indikator dengan nomor-nomor instrumen. Di antara langkah-langkah penyusunan instrumen, yang merupakan alat bantu yang paling bermanfaat bagi penyusunan instrumen adalah kisi-kisi. Itulah sebabnya, kisi-kisi harus disusun secara cermat dan hati-hati. Petunjuk pengerjaan jangan terlupakan, agar responden tidak salah dalam membantu mengisi instrumen bagi evaluator. C. LANGKAH-LANGKAH EVALUASI PROGRAM Dalam bab ini dibicarakan mengenai beberapa langkah atau tahapan dalam melaksanakan evaluasi program. Secara garis besar tahapan tersebut meliputi : tahapan persiapan evaluasi program, tahap pelaksanaan, dan tahap monitoring. Penjelasan tentang langkah-langkah tersebut dapat dilihat dalam bagan dibawah ini : 1. Persiapan Evaluasi Program - Penyusunan evaluasi - Penyusunan instrumen evaluasi - Validasi instrumen evaluasi - Menentukan jumlah sampel yang diperlukan - Penyamaan persepsi antar evaluator sebelum data di ambil Penyusunan terkait dengan model diantaranya; model CIFF, model Metfessel and Michael, model Stake, model Kesenjangan, model Glaser, model Michael Scriven, model Evaluasi Kelawanan, dan model Need Assessment. Langkah langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrument evaluasi : - Merumuskan tujuan yang akan dicapai - Membuat kisi-kisi - Membuat butir-butir instrument - Menyunting instrument - Instrumen yang telah tersusun perlu di validasi - Dapat dilakukan dengan metode Sampling - Beberapa hal yang perlu disamakan : tujuan program, tujuan evaluasi, kriteria keberhasilan program, wilayah generalisasi, teknik sampling, jadwal kegiatan 2. Pelaksanaan Evaluasi Program Evaluasi program dapat dikategorikan evaluasi reflektif, evaluasi rencana, evaluasi proses dan evaluasi hasil. Keempat jenis evaluasi tersebut mempengaruhi evaluator dalam mentukan metode dan alat pengumpul data yang digunakan. Dalam pengumpulan data dapat menggunakan berbagai alat pengumpul data antara lain : pengambilan data dengan tes, pengambilan data dengan observasi ( bias berupa check list, alat perekam suara atau gambar ), pengambilan data dengan angket, pengambilan data dengan wawancara, pengambilan data dengan metode analisis dokumen dan artifak atau dengan teknik lainya. 3. Tahap Monitoring (Pelaksanaan) Monitoring pelaksanaan evaluasi berfungsi untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan dengan rencana program. Sasaran monitoring adalah seberapa pelaksaan program dapat diharapkan/ telah sesuai dengan rencana program, apakah berdampak positif atau negatif. Teknik dan alat monitoring dapat berupa : - Teknik pengamatan partisipatif - Teknik wawancara - Teknik pemanfaatan dan analisis data dokumentasi - Evaluator atau praktisi atau pelaksana program - Perumusan tujuan pemantauan - Penetapan sasaran pemantauan - Penjabaran data yang dibutuhkan - Penyiapan metode/alat pemantauan sesuai dengan sifat dan sumber/jenis data - Perencanaan analisis data pemantauan dan pemaknaannya dengan berorientasi pada tujuan monitoring Melanjutkan mengenai sampel ada 7 jenis sampel yang dapat dijadikan sebagai metode dalam evaluasi program diantaranya adalah : (1). Proportional sampel, (2). Startified sampel, (3). Purposive sampel, (4). Quota sampel, (5). Double sampel, (6). Area probability sampel, (7). Cluster sampel. D. ANALISIS DATA DALAM EVALUASI PROGRAM Dalam penelitian data di bagi dua yaitu data kuantitatif dan kualitatif, dengan kedua jenis ini kemudian data diolah. Jenis pertama terkait dengan statistika sedangkan yang kedua sebaliknya atau nonstatistika. Dalam menganalisis dan mengolah data kuantitatif hendaknya dilakukan dengan tabulasi data. Tabulasi merupakan coding sheet untuk memudahkan peneliti dalam mengolah dan menganalisis data. Karena memahami secara tabulasi lebih mudah dibandingkan dengan bentuk uraian narasi yang panjang. Analisis data kuantitatif dapat dilakukan dengan dua cara, Pertama. Statistik Deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang tujuannya melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa membuat atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati. Kedua, Statistik Inferensial yaitu mencakup metode-metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data yang dilakukan untuk meramalkan dan menarik kesimpulan atas data dan akan berlaku bagi keseluruhan gugus atau induk dari data tersebut. Statistik ini juga disebut dengan statistik parametrik berlaku untuk data interval atau rasional jika datanya normal. Dan apabila datanya tidak normal serta berbentuk ordinal atau nominal, maka jenis statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik. Tidak semua data dilapangan berbentuk simbol-simbol yang bisa dikuantifikasi dan dihitung secara matematis. Ada kalanya datanya abstrak yang tidak dapat dimanipulasi menjadi numerik sehingga data jenis ini hanya dapat dilakukan dengan analisis kualitatif. Kegiatan dalam menganalisis data kualitaitif dapat melalui tahapan-tahapan berikut : 1. Dengan mereduksi/menyiangi data 2. Display data 3. Menafsirkan data 4. Menyimpulkan dan verifikasi 5. Meningkatkan keabsahan hasil 6. Narasi hasil analisis. Pengolahan data kan lebih mudah dengan menggunakan bantuan computer sehingga hasilnya akan dapat. diperoleh lebih cepat. E. PENYAJIAN DATA EVALUASI Data dalam diperoleh dari lapangan bisa berbentuk kwalitatif dan kuantitatif, bergantung pada data yang digali. Untuk pengelolaannya pun menggunakan teknik yang berbeda pula. Untuk data kuantitatif biasa menggunakan teknik statistika sedangkan untuk data kualitatif menggunakan teknik analisis non statistik. Setelah data dianalisis, tahap berikutnya adalah penyajia data hasil evaluasi. Penyajian data evaluasi bisa berbentuk tabel, diagram, maupun portofolio. Dan lebih lengkap nantinya disajiakan dalam bentuk laporan evaluasi. 1. Tabel Tabel adalah sekumpulan elemen yang diorganisasi secara kontinue dan setiap elemen dapat diakses melalui indeksnya. Dalam evaluasi, penyajian data dengan tabel sangat banyak digunakan terutama bagi data-data kuantitatif. Namun tetap tidak menutup kemungkinan data kuatitatif pun dapat disajikan dengan teknik tabel. Contoh: Hasil evaluasi mengenai jarak dari rumah peserta didik dengan TKB dapat dilihat pada tabel berikut. TKB Frekuensi dan Jarak dari Rumah ke TKB Jumlah ≤ 2 km 2 - 5 km 5 - 10 km 10 - 15 km ≥ 15 km Tabaringan 12 10 8 20 10 60 Capoa 6 12 8 16 14 56 Pannampu 13 17 10 18 20 78 Totaka 14 18 15 11 18 76 Ujung Tanah 20 14 14 15 17 80 Total 65 71 55 80 79 350 % 18.57 20.29 15.71 22.86 22.57 100 Tabel Jarak dari Rumah ke TKB 2. Diagram Diagram adalah salah satu cara penyajian data evaluasi. Data yang biasa disajikan dengan diagram biasanya adalah data kuantitatif. Misal jumlah mahasiswa, tingkat ketahanan kerja, dan lain sebagainya. Diagram memiliki banyak bentuk, diantaranya sebagai berikut : Contoh Diagram Jumlah Mahasiswa 3. Portofolio Portofolio dalam dunia pendidikan adalah merupakan sekumpulan informasi pribadi yang merupakan catatan dan dokumentasi atas pencapaian prestasi seseorang dalam pendidikannya. Ada beraneka portofolio mulai dari rapor / ijasah hingga dokumen-dokumen lainnya seperti sertifikat, piagam penghargaan, dan lain-lain sebagai bukti pencapaian hasil atas suatu pendidikan atau kursus. Portofolio ini sangat berguna untuk akreditasi pengalaman seseorang, pencarian kerja, melanjutkan pendidikan, pengajuan sertifikat kompetensi, dan lain-lain. Portofolio untuk tingkat TK, SD, SMP dan SMA dipandang sebagai kumpulan seluruh hasil dan prestasi belajar siswa. Dokumen setelah terkumpul lalu diseleksi yang akhirnya membuat refleksi pribadi. Penilaian ini dianggap sebagian peneliti pendidikan adalah penilaian alternatif di dunia modern dan jauh lebih reliable dan valid daripada penilaian baku. BAB III PENUTUP A. SIMPULAN Evaluasi program merupakan evaluasi yang menilai aktivitas di bidang pendidikan dengan menyediakan data yang berkelanjutan. Dengan demikian evaluasi program merupakan rangkaian program kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan secara cermat untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan atau keberhasilan suatu program dengan cara mengetahui efektivitas masing-masing komponennya, baik terhadap program yang sedang berjalan maupun program yang sedang dilalui. Setiap evalusi memerlukan data, dan setiap data evaluasi haruslah disajikan. Karena sejatinya sebuah evaluasi adalah bertujuan untuk mencari sebuah kebenaran suatu hal. B. SARAN Sebagai para calon tenaga pendidik, pengetahuan akan evaluasi sangatlah penting untuk kita pelajari. Hal ini demi kesuksesan peran guru dalam proses belajar dan mengajar. Karena keterkaitan tugas guru sebagai pengajar, pendidik, serta di dalamnya sebagai evaluator proses belajar itu sendiri. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : PT Bumi Angkasa Arikunto, Suharsimi. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : Sinar Grafika Offest Satmoko, Retno Sriningsih. 1999. Proses Belajar Mengajar II (Penilaian Hasil Belajar). Semarang : Unnes Press Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank yaws